IST |
JAKARTA - Militan
al-Shabaab menyerang sebuah pangkalan militer Ethiopia yang menjadi markas
pasukan AMISOM Uni Afrika. Kedua pihak menyatakan serangan menewaskan banyak
orang di masing-masing pihak.
Kelompok militan asal
Somalia ini mengklaim meluncurkan bom mobil bunuh diri di pintu masuk pangkalan
militer yang terletak di wilayah Somalia tengah, sekitar 300 kilometer dari ibu
kota, Mogadishu pada Kamis (9/6/2016).
Serangan itu, menurut juru
bicara Al-Shabaab, menewaskan 60 tentara dan 16 militannya.
"Itu adalah ledakan
yang besar, menghancurkan gerbang dan beberapa bagian pangkalan militer,"
kata juru bicara operasi militer al-Shabaab, Abdiasis Abu Musab kepada Reuters.
Para militan terlibat baku
tembak dengan tentara Ethiopia tetapi akhirnya dapat dipukul mundur ketika
bantuan pasukan dari Djibouti datang dari pangkalan militer lainnya.
Al-Shabaab kerap kali
meluncurkan serangan terhadap AMISOM, pasukan Uni Afrika yang terdiri dari
sekitar 22 ribu tentara dan polisi dari penjuru Afrika.
Pemberontakan militan
Somalia bertujuan untuk mengusir AMISOM, menggulingkan pemerintah Somalia yang
didukung Barat dan memberlakukan negara Islam dengan hukum yang ketat di negara
Tanduk Afrika itu.
Juru bicara pasukan AMISOM
Uni Afrika, Letnan Kolonel Joe Kibet, menampik klaim Al-Shabaab dan menuduh
kelompok militan itu berbohong soal angka korban.
"Pasukan AMISOM
menewaskan 110 militan Al-Shabaab dan menyita sejumlah besar senjata,"
katanya kepada Reuters.
Pada Januari lalu, pasukan
Kenya dan AMISOM mengalami kerugian besar saat al-Shabaab menyerang kamp mereka
di El Adde, dekat perbatasan Kenya. Al-Shabaab mengatakan insiden itu
menewaskan lebih dari 100 tentara, tapi Kenya tidak memberikan jumlah pasti
korban.[CNN Indonesia]