JAKARTA - Dalam sepekan
terakhir, Irwandi Yusuf melakukan roadshow ke sejumlah petinggi partai politik
di Jakarta. Sejumlah pertemuan penting digelar. Mulai pertemuan dengan petinggi
Partai Demokrat, dilanjutkan dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hingga
Partai NasDem. Rentetan pertemuan tersebut dilakukan Irwandi untuk menggalang
dukungan Parpol sebagai perahu politik bagi dirinya maju dalam Pilkada 2017.
Pada Rabu, 8 Juni 2016,
Irwandi Yusuf bertemu dengan Ketua DPP Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo.
Pertemuan yang berlangsung di kantor Partai Demokrat ini juga dihadiri Wakil
Sekretaris Jenderal (Wasekjen) T Rifky Harsya, Ketua DPD Demokrat Aceh Nova Iriansyah
dan Muslem, anggota DPR RI asal Aceh. Sementara itu, Irwandi ditemani Nico dan
Sayuti Abubakar.
Kabar pertemuan tersebut
langsung berembus kencang di kalangan awak media di Banda Aceh. Sumber Pikiran
Merdeka di kalangan mereka mengakui adanya pertemuan tersebut. Ia menuturkan,
Pertemuan Irwandi dengan pengurus DPP Demokrat di kantor partai berlambang
mercy tersebut adalah yang pertama kalinya. Namun, komunikasi antara tim
Irwandi Yusuf dengan pengurus DPW Demokrat Aceh sudah sangat intens selama sebulan
terakhir. Pertemuan tersebut dilakukan setelah Nova dan Rifky melaporkan
perkembangan politik di Aceh kepada Ketum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang
Yudhoyono. SBY lalu memerintahkah Pramono untuk segera menggelar pertemuan
dengan Irwandi Yusuf.
Mendapat arahan SBY,
Irwandi pun diundang ke kantor DPP Demokrat. Pertemuan yang dimulai dari pukul
10.00 hingga pukul 12.00 WIB itu membahas soal koalisi PNA-Demokrat. PNA yang
hanya punya tiga kursi di DPRA praktis butuh tambahan 10 kursi lagi untuk mengusung
Irwandi Yusuf.
Dalam rapat yang
berlangsung sekitar dua jam itu, Pramono Edhie yang menjabat Ketua Badan
Pembinaan Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (BP-OKK) menyambut baik
rencana koalisi tersebut. Ia menyampaikan, partainya sudah menyelesaikan mekanisme
survei internal. Hasil survei tersebut menempatkan Irwandi Yusuf di posisi
teratas, dengan 38 persen. Muzakir Manaf 17 persen dan Tarmizi Karim 11 persen.
“Yang disampaikan hanya tiga besar,” sebut sumber di internal Demokrat.
Pembahasan berlanjut
terkait deal politik kedua belah pihak, yakni membahas komitmen Demokrat untuk
mendukung Irwandi Yusuf. Namun, Demokrat mengajukan syarat, bakal calon wakil
harus dari Demokrat. Sebagai pemilik delapan kursi di DPRA, Demokrat dinilai
wajar jika meminta kadernya menjadi wakil Irwandi sebagai syarat dukungan.
Dalam pertemuan itu, nama
kader Demokrat yang akan dipasangkan dengan Irwandi telah mengerucut ke satu
nama, yakni Nova Iriansyah. “Karena Rifky sekarang adalah anggota DPR RI dan
sedang menjabat ketua Komisi X, maka bukan Rifky yang diusung untuk Cawagub,
tapi Nova,” sebut sumber tadi.
Kabarnya, dalam pertemuan
itu juga Demokrat siap mengambil tugas untuk melobi Parpol pengusung lainnya.
Hal ini disebabkan masih kurangnya kursi partai pengusung Irwandi-Nova sebagai
Cagub-Cawagub. Untuk mencukupi syarat 13 kursi di DPRA, Demokrat akan
mencarikan tambahan dukungan Parpol pengusung. “Pak Pramono dan Pak Nova bahkan
berjanji bahwa Pak SBY yang akan membangun komunikasi dengan Ketum PAN Pak
Zulkifli Hasan untuk meminta PAN bersama-sama mendukung pasangan Irwandi-Nova,”
ujar sumber Pikiran Merdeka.
Masih kata sumber ini,
selepas pertemuan dengan Partai Demokrat, pada malamnya Irwandi menemui Ketua
Umum PPP Muhammad Romahurmuziy. Pertemuan tersebut berlangsung di kediaman Romy
di kawasan Condet, Jakarat Timur, sekitar pukul 22.00 WIB. Ikut hadir malam itu
pengurus Partai Demokrat Nova Iriansyah, Rifky Harsya dan Muslem. Sementara
itu, DPW PPP Aceh yang diketuai Amri M Ali berhalangan.
Kala itu, tanggapan PP
sangat positif terhadap Irwandi. Romy mengaku pernah diperlihatkan hasil survei
NasDem yang menempatkan Irwandi Yusuf di posisi teratas. Meski begitu, terkait
dukungan, Romy belum dapat menjanjikannya sebelum melewati mekanisme di tingkat
internal partai. Apalagi, PPP baru saja melewati prahara internal.
Sehari kemudian, Wakil
Sekjen NasDem yang juga sekretaris Bapilu NasDem, Willy Aditya juga ditemui
Irwandi. Kepada Irwandi, Willy minta posisi wakil harus diisi oleh kader
NasDem. “Namun karena Irwandi sudah menjalin komitmen dengan Demokrat, secara
etika dan moral, itu tidak baik kalau Irwandi menawarkan Cagub dari NasDem,”
ujar sumber ini.
Tak dicapai kesimpulan
pada saat itu. Willy mengaku akan menyampaikan kepada DPP hasil pertemuan
tersebut. Ia mengatakan bahwa setelah hari raya Idul Fitri akan diumumkan oleh
Surya Paloh siapa Cagub untuk Aceh.
SELANGKAH
LAGI
Nova Iriansyah yang
berulangkali dikonfirmasi tidak menjawab telepon seluler yang biasa ia gunakan.
Begitu juga pesan melalui WhatsApp yang dikirimkan Pikiran Merdeka, hanya ia
baca. Nova tak membalasnya. Begitu pula Rifky Harsya yang dikonfirmasi, tak
menjawab panggilan masuk. Sementara itu, Muslem yang juga hadir dalam pertemuan
itu menolak diwawancarai. Meski begitu, ia membenarkan pertemuan tersebut.
“Saya tak bisa memberikan
penjelasan untuk saat ini. Nanti takutnya belum pasti,” ujar Muslem, Sabtu, 11
Juni 2016, melalui sambungan telepon. Ia menagku tengah berada di Jakarta.
Anggota DPR RI asal Aceh ini mengatakan hasil pertemuan tersebut akan
disampaikan kepada SBY dan dibawa ke rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat.
“Tadi malam persoalan ini
sempat dibahas dalam rapat tertutup setelah buka puasa Partai Demokrat. Namun
itu kan umum, nanti akan kita bahas khusus dalam rapat Majelis Tinggi,” terang
Muslem.
Sementara itu, sehari
sebelumnya, Irwandi Yusuf yang dihubungi Pikiran Merdeka membenarkan pertemuan
tersebut. Kata dia, hampir dipastikan PNA berkoalisi dengan Partai Demokrat
dalam Pilgub Aceh. Namun, kesepakatan mengusung dirinya baru dikeluarkan dalam
bentuk rekomendasi dukungan secara resmi oleh Demokrat setelah menghadap SBY.
Irwandi menuturkan,
dirinya memastikan akan maju sebagai Cagub Aceh dalam Pilkada 2017 melalui
koalisi Parpol. Ia akan menggandeng kader Demokrat sebagai wakilnya. “Nova
Iriansyah (wakilnya),” ujarnya di ujung telepon, Jumat pekan lalu.
Irwandi menolak
membocorkan pertimbangan Demokrat menunjuk Nova sebagai wakilnya. Disebutnya,
figur wakil dari Demokrat itu merupakan permintaan dirinya. “Demokrat tak
meminta posisi wakil, namun saya yang minta agar pasangan saya dari Demokrat,”
sambung mantan Gubernur Aceh ini.
“Mereka akan bertemu
dengan Pak SBY dan membawa persoalan ini dalam rapat dengan Majelis Tinggi
Partai,” ujar Irwandi yang mengaku masih berada di Jakarta. “Tinggal menunggu
hasil Rapat MPP nanti malam, untuk membahas Pilkada 2017 se-Indonesia.”
Perihal kesediaan SBY
menjadi Jurkam dirinya, sebut Irwandi, masih belum pasti. Hal ini disebabkan
dirinya tak pernah mendengar langsung dari SBY, melainkan disampaikan oleh
salah seorang Ketua DPP, Pramono Edhie.
Irwandi mengaku belum
merencanakan deklarasi pasangan Cagub-Cawagub dalam waktu dekat. Ia tak ingin
terburu-buru. Menurut dia, saat ini harus memantapkan dukungan dari Parpol
pengusung.
Mantan dosen Unsyiah ini
berulang kali mengulangi peryataannya bahwa yang akan mengisi posisi Cawagub
pendamping dirinya adalah kader Demokrat. Sebut dia, saat ini, dengan dukungan
partai besar lain yang sedang dijajaki adalah PAN dan PPP. Sementara itu, PDA
disebutnya sudah pasti mendukung.
Lantas, ia membenarkan
pertemuan dengan petinggi PPP. Ia menceritakan pertemuan dirinya dengan Ketum
PPP Muhammad Romahurmuziy. Dalam pertemuan yang digelar di rumah Romy, Irwandi
meminta dukungan PPP. “PPP sudah menyatakan siap mendukung,” sambung Irwandi.
Pada pertemuan tersebut,
Irwandi mengaku tak ditanyakan komitmennya oleh Romy. Alasannya, ia sudah
dikenal oleh Ketua PPP tersebut. Menurutnya, jika ada partai yang masih
menanyakan komitmannya adalah orang yang belum kenal dirinya. Romy juga tak
membahas soal wakil. Kata Irwandi, malam itu mereka tak membahas politik
transaksional. “Kita bicarakan komintmen unutk membangun Aceh, yang juga
menjadi bagian dari memabngun Indonesia. Itu yang saya bicarakan dengan
ketua-ketua Parpol.”
Sementara itu, Irwandi
mengatakan meski baru sekali bertemu, dirinya masih intens komunikasi dengan
Ketua DPW PAN Aceh Anwar Ahmad. Pengurus DPW sudah memberi sinyal mengusung,
namun keputusan akhir di tangan Ketum DPP PAN Zulkifli Hasan.
Terkait dukungan Partai
NasDem, Irwandi mengatakan belum ada kata sepakat. Hingga kini NasDem belum
menyatakan sikap mengusungnya. Namun, dalam pertemuan terakhir dengan Korwil
Aceh untuk Pilkada 2017, Willy Aditya, NasDem meminta wakil posisi wakil kepada
Irwandi.
“Saya bilang posisi wakil
sudah diisi oleh Demokrat, lalu saya menawarkan posisi Cagub kepada NasDem.
Nantinya saya akan memakai baju NasDem di luar, dan PNA di dalam. Jadinya yang
akan maju sebagai Cagub adalah NasDem dan wakilnya Demokrat,” beber Irwandi.
Namun, kala itu Willy
Aditnya yang juga menjabat Wasekjen NasDem tak memberi jawaban. Ia berujar,
akan menyampaikan perihal tersebut kepada Surya Paloh.
Menurut sumber Pikiran
Merdeka, dalam sepekan ke depan, jumlah partai pengusung Irwandi akan
bertambah. Selain PDI-P sudah komit mendukung, meski mereka tak punya kursi di
DPRA, kemungkinan PKB dan PKPI akan menyatakan dukungan.
Sementara itu, sumber lain
menyebutkan, hasil pertemuan dengan tim Irwandi telah akan disampaikan Rifky Cs
kepada SBY saat buka puasa di kediaman SBY, Sabtu 11 Juni 2016. Mereka menggerlar pertemuan khusus membahas Pilkada
20117 setelah acara buka puasa berlangsung.
Hasilnya, SBY menerima
rencana koalisi tersebut, dimana Nova Iriansyah akan dipasangkan dengan
Irwandi. Keputusan ini kabarnya juga
sudah disampaikan kepada tim Irwandi Yusuf. Irwandi yang coba dikonfirmasi pada
Sabtu, 11 Juni, tak berhasil dihubungi. Kabarnya, ia sedang dalam perjalanan
kembali ke Banda Aceh.
Namun sumber ini
memastikan, SBY sudah menyetujui duet Irwandi-Nova. “Rapat mejelis tinggi sudah
dilakukan, Demokrat sudah final mendukung Irwandi,” tandas sumber tersebut.[Pikiran
Merdeka]