-->


Roadshow Irwandi Yusuf Menggandeng Parnas Menuju Aceh-1

16 Juni, 2016, 17.02 WIB Last Updated 2016-06-16T10:13:58Z
JAKARTA - Dalam sepekan terakhir, Irwandi Yusuf melakukan roadshow ke sejumlah petinggi partai politik di Jakarta. Sejumlah pertemuan penting digelar. Mulai pertemuan dengan petinggi Partai Demokrat, dilanjutkan dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hingga Partai NasDem. Rentetan pertemuan tersebut dilakukan Irwandi untuk menggalang dukungan Parpol sebagai perahu politik bagi dirinya maju dalam Pilkada 2017.

Pada Rabu, 8 Juni 2016, Irwandi Yusuf bertemu dengan Ketua DPP Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo. Pertemuan yang berlangsung di kantor Partai Demokrat ini juga dihadiri Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) T Rifky Harsya, Ketua DPD Demokrat Aceh Nova Iriansyah dan Muslem, anggota DPR RI asal Aceh. Sementara itu, Irwandi ditemani Nico dan Sayuti Abubakar.

Kabar pertemuan tersebut langsung berembus kencang di kalangan awak media di Banda Aceh. Sumber Pikiran Merdeka di kalangan mereka mengakui adanya pertemuan tersebut. Ia menuturkan, Pertemuan Irwandi dengan pengurus DPP Demokrat di kantor partai berlambang mercy tersebut adalah yang pertama kalinya. Namun, komunikasi antara tim Irwandi Yusuf dengan pengurus DPW Demokrat Aceh sudah sangat intens selama sebulan terakhir. Pertemuan tersebut dilakukan setelah Nova dan Rifky melaporkan perkembangan politik di Aceh kepada Ketum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. SBY lalu memerintahkah Pramono untuk segera menggelar pertemuan dengan Irwandi Yusuf.

Mendapat arahan SBY, Irwandi pun diundang ke kantor DPP Demokrat. Pertemuan yang dimulai dari pukul 10.00 hingga pukul 12.00 WIB itu membahas soal koalisi PNA-Demokrat. PNA yang hanya punya tiga kursi di DPRA praktis butuh tambahan 10 kursi lagi untuk mengusung Irwandi Yusuf.

Dalam rapat yang berlangsung sekitar dua jam itu, Pramono Edhie yang menjabat Ketua Badan Pembinaan Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (BP-OKK) menyambut baik rencana koalisi tersebut. Ia menyampaikan, partainya sudah menyelesaikan mekanisme survei internal. Hasil survei tersebut menempatkan Irwandi Yusuf di posisi teratas, dengan 38 persen. Muzakir Manaf 17 persen dan Tarmizi Karim 11 persen. “Yang disampaikan hanya tiga besar,” sebut sumber di internal Demokrat.

Pembahasan berlanjut terkait deal politik kedua belah pihak, yakni membahas komitmen Demokrat untuk mendukung Irwandi Yusuf. Namun, Demokrat mengajukan syarat, bakal calon wakil harus dari Demokrat. Sebagai pemilik delapan kursi di DPRA, Demokrat dinilai wajar jika meminta kadernya menjadi wakil Irwandi sebagai syarat dukungan.

Dalam pertemuan itu, nama kader Demokrat yang akan dipasangkan dengan Irwandi telah mengerucut ke satu nama, yakni Nova Iriansyah. “Karena Rifky sekarang adalah anggota DPR RI dan sedang menjabat ketua Komisi X, maka bukan Rifky yang diusung untuk Cawagub, tapi Nova,” sebut sumber tadi.

Kabarnya, dalam pertemuan itu juga Demokrat siap mengambil tugas untuk melobi Parpol pengusung lainnya. Hal ini disebabkan masih kurangnya kursi partai pengusung Irwandi-Nova sebagai Cagub-Cawagub. Untuk mencukupi syarat 13 kursi di DPRA, Demokrat akan mencarikan tambahan dukungan Parpol pengusung. “Pak Pramono dan Pak Nova bahkan berjanji bahwa Pak SBY yang akan membangun komunikasi dengan Ketum PAN Pak Zulkifli Hasan untuk meminta PAN bersama-sama mendukung pasangan Irwandi-Nova,” ujar sumber Pikiran Merdeka.

Masih kata sumber ini, selepas pertemuan dengan Partai Demokrat, pada malamnya Irwandi menemui Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy. Pertemuan tersebut berlangsung di kediaman Romy di kawasan Condet, Jakarat Timur, sekitar pukul 22.00 WIB. Ikut hadir malam itu pengurus Partai Demokrat Nova Iriansyah, Rifky Harsya dan Muslem. Sementara itu, DPW PPP Aceh yang diketuai Amri M Ali berhalangan.

Kala itu, tanggapan PP sangat positif terhadap Irwandi. Romy mengaku pernah diperlihatkan hasil survei NasDem yang menempatkan Irwandi Yusuf di posisi teratas. Meski begitu, terkait dukungan, Romy belum dapat menjanjikannya sebelum melewati mekanisme di tingkat internal partai. Apalagi, PPP baru saja melewati prahara internal.

Sehari kemudian, Wakil Sekjen NasDem yang juga sekretaris Bapilu NasDem, Willy Aditya juga ditemui Irwandi. Kepada Irwandi, Willy minta posisi wakil harus diisi oleh kader NasDem. “Namun karena Irwandi sudah menjalin komitmen dengan Demokrat, secara etika dan moral, itu tidak baik kalau Irwandi menawarkan Cagub dari NasDem,” ujar sumber ini.

Tak dicapai kesimpulan pada saat itu. Willy mengaku akan menyampaikan kepada DPP hasil pertemuan tersebut. Ia mengatakan bahwa setelah hari raya Idul Fitri akan diumumkan oleh Surya Paloh siapa Cagub untuk Aceh.

SELANGKAH LAGI

Nova Iriansyah yang berulangkali dikonfirmasi tidak menjawab telepon seluler yang biasa ia gunakan. Begitu juga pesan melalui WhatsApp yang dikirimkan Pikiran Merdeka, hanya ia baca. Nova tak membalasnya. Begitu pula Rifky Harsya yang dikonfirmasi, tak menjawab panggilan masuk. Sementara itu, Muslem yang juga hadir dalam pertemuan itu menolak diwawancarai. Meski begitu, ia membenarkan pertemuan tersebut.

“Saya tak bisa memberikan penjelasan untuk saat ini. Nanti takutnya belum pasti,” ujar Muslem, Sabtu, 11 Juni 2016, melalui sambungan telepon. Ia menagku tengah berada di Jakarta. Anggota DPR RI asal Aceh ini mengatakan hasil pertemuan tersebut akan disampaikan kepada SBY dan dibawa ke rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat.

“Tadi malam persoalan ini sempat dibahas dalam rapat tertutup setelah buka puasa Partai Demokrat. Namun itu kan umum, nanti akan kita bahas khusus dalam rapat Majelis Tinggi,” terang Muslem.

Sementara itu, sehari sebelumnya, Irwandi Yusuf yang dihubungi Pikiran Merdeka membenarkan pertemuan tersebut. Kata dia, hampir dipastikan PNA berkoalisi dengan Partai Demokrat dalam Pilgub Aceh. Namun, kesepakatan mengusung dirinya baru dikeluarkan dalam bentuk rekomendasi dukungan secara resmi oleh Demokrat setelah menghadap SBY.

Irwandi menuturkan, dirinya memastikan akan maju sebagai Cagub Aceh dalam Pilkada 2017 melalui koalisi Parpol. Ia akan menggandeng kader Demokrat sebagai wakilnya. “Nova Iriansyah (wakilnya),” ujarnya di ujung telepon, Jumat pekan lalu.

Irwandi menolak membocorkan pertimbangan Demokrat menunjuk Nova sebagai wakilnya. Disebutnya, figur wakil dari Demokrat itu merupakan permintaan dirinya. “Demokrat tak meminta posisi wakil, namun saya yang minta agar pasangan saya dari Demokrat,” sambung mantan Gubernur Aceh ini.

“Mereka akan bertemu dengan Pak SBY dan membawa persoalan ini dalam rapat dengan Majelis Tinggi Partai,” ujar Irwandi yang mengaku masih berada di Jakarta. “Tinggal menunggu hasil Rapat MPP nanti malam, untuk membahas Pilkada 2017 se-Indonesia.”

Perihal kesediaan SBY menjadi Jurkam dirinya, sebut Irwandi, masih belum pasti. Hal ini disebabkan dirinya tak pernah mendengar langsung dari SBY, melainkan disampaikan oleh salah seorang Ketua DPP, Pramono Edhie.

Irwandi mengaku belum merencanakan deklarasi pasangan Cagub-Cawagub dalam waktu dekat. Ia tak ingin terburu-buru. Menurut dia, saat ini harus memantapkan dukungan dari Parpol pengusung.

Mantan dosen Unsyiah ini berulang kali mengulangi peryataannya bahwa yang akan mengisi posisi Cawagub pendamping dirinya adalah kader Demokrat. Sebut dia, saat ini, dengan dukungan partai besar lain yang sedang dijajaki adalah PAN dan PPP. Sementara itu, PDA disebutnya sudah pasti mendukung.

Lantas, ia membenarkan pertemuan dengan petinggi PPP. Ia menceritakan pertemuan dirinya dengan Ketum PPP Muhammad Romahurmuziy. Dalam pertemuan yang digelar di rumah Romy, Irwandi meminta dukungan PPP. “PPP sudah menyatakan siap mendukung,” sambung Irwandi.

Pada pertemuan tersebut, Irwandi mengaku tak ditanyakan komitmennya oleh Romy. Alasannya, ia sudah dikenal oleh Ketua PPP tersebut. Menurutnya, jika ada partai yang masih menanyakan komitmannya adalah orang yang belum kenal dirinya. Romy juga tak membahas soal wakil. Kata Irwandi, malam itu mereka tak membahas politik transaksional. “Kita bicarakan komintmen unutk membangun Aceh, yang juga menjadi bagian dari memabngun Indonesia. Itu yang saya bicarakan dengan ketua-ketua Parpol.”

Sementara itu, Irwandi mengatakan meski baru sekali bertemu, dirinya masih intens komunikasi dengan Ketua DPW PAN Aceh Anwar Ahmad. Pengurus DPW sudah memberi sinyal mengusung, namun keputusan akhir di tangan Ketum DPP PAN Zulkifli Hasan.

Terkait dukungan Partai NasDem, Irwandi mengatakan belum ada kata sepakat. Hingga kini NasDem belum menyatakan sikap mengusungnya. Namun, dalam pertemuan terakhir dengan Korwil Aceh untuk Pilkada 2017, Willy Aditya, NasDem meminta wakil posisi wakil kepada Irwandi.

“Saya bilang posisi wakil sudah diisi oleh Demokrat, lalu saya menawarkan posisi Cagub kepada NasDem. Nantinya saya akan memakai baju NasDem di luar, dan PNA di dalam. Jadinya yang akan maju sebagai Cagub adalah NasDem dan wakilnya Demokrat,” beber Irwandi.

Namun, kala itu Willy Aditnya yang juga menjabat Wasekjen NasDem tak memberi jawaban. Ia berujar, akan menyampaikan perihal tersebut kepada Surya Paloh.

Menurut sumber Pikiran Merdeka, dalam sepekan ke depan, jumlah partai pengusung Irwandi akan bertambah. Selain PDI-P sudah komit mendukung, meski mereka tak punya kursi di DPRA, kemungkinan PKB dan PKPI akan menyatakan dukungan.

Sementara itu, sumber lain menyebutkan, hasil pertemuan dengan tim Irwandi telah akan disampaikan Rifky Cs kepada SBY saat buka puasa di kediaman SBY, Sabtu 11 Juni 2016.  Mereka menggerlar pertemuan khusus membahas Pilkada 20117 setelah acara buka puasa berlangsung.

Hasilnya, SBY menerima rencana koalisi tersebut, dimana Nova Iriansyah akan dipasangkan dengan Irwandi. Keputusan  ini kabarnya juga sudah disampaikan kepada tim Irwandi Yusuf. Irwandi yang coba dikonfirmasi pada Sabtu, 11 Juni, tak berhasil dihubungi. Kabarnya, ia sedang dalam perjalanan kembali ke Banda Aceh.

Namun sumber ini memastikan, SBY sudah menyetujui duet Irwandi-Nova. “Rapat mejelis tinggi sudah dilakukan, Demokrat sudah final mendukung Irwandi,” tandas sumber tersebut.[Pikiran Merdeka]
Komentar

Tampilkan

Terkini