IST |
JAKARTA
- Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang
menyimpulkan kasus korupsi pengadaan lahan Rumah Sakit Sumber Waras (RSSW)
telah selesai, menjadi indikasi bahwa Komisioner KPK takut “di-Samad-kan” atau
“di-Antasari-kan”. Penegasan
itu disampaikan pengamat politik Muslim Arbi kepada intelijen, Rabu (15/06/2016).
“Lihat
saja kasus Antasari yang akhirnya masuk penjara, begitu juga Samad. Komisioner
KPK sekarang pun berfikir bahwa kasus yang dihadapi ini berhadapan dengan
perlindungan orang kuat dan punya kekuasaan,” ungkap Muslim Arbi.
Menurut
Muslim, Pimpinan KPK telah belajar dengan komisioner pendahulunya yang diduga
kuat terkena rekayasa sebuah kasus, setelah menangani perkara yang melibatkan
“orang hebat” dan dekat kekuasaan.
“Ahok
itu dekat dengan penguasa saat ini. Dan bisa jadi, ketika Ahok dijadikan
tersangka, Pimpinan KPK terkena kriminalisasi,” ungkap Muslim.
Selain
itu, Muslim menegaskan, langkah Pimpinan KPK sekarang ini akan memunculkan
kebencian rakyat kepada KPK. “Rakyat sekarang semakin benci terhadap Pimpinan
KPK. Lihat saja kasus audit Petral, tidak ada tindak lanjutannya,” papar
Muslim.
Muslim
mengatakan, KPK sudah menjadi alat kekuasaan pemerintah. “KPK sudah tidak
independen lagi dan menjadi alat penguasa,” pungkas Muslim.[Intelijen]