-->


Kisah Mantan Kapolri : Jangan Hilang Ayam, Lapor Polisi Malah Hilang Sapi

21 Juni, 2016, 13.43 WIB Last Updated 2016-06-21T06:43:49Z
JAKARTA - Kepolisian Republik Indonesia tengah bersiap menyambut Kapolri baru. Presiden Jokowi memilih Komjen Tito Karnavian sebagai calon tunggal.

Setiap Kapolri menorehkan cerita dalam Korps Bhayangkara. Ada kisah menarik saat Jenderal Anton Soedjarwo menjadi Kapolri.

Anton Soedjarwo dibesarkan di Korps Pelopor Brimob. Sebagai orang 'pasukan', terasa benar jiwa kepemimpinannya.

Anton terkenal tak pernah ribet. Tak pernah banyak berteori. Perintah diberikan secara jelas dan lugas: Polisi harus jadi pelayan, pengayom dan pelindung masyarakat.

"Dalam pelayanan terhadap masyarakat, jangan sampai merugikan atau menyakiti masyarakat. Istilah beliau, jangan sampai masyarakat lapor kecurian ayam rasanya setelah lapor ke polisi jadi seperti kecurian sapi," kata Brigjen (Purn) Erwin Achmad dalam tulisannya untuk biografi Jenderal Anton Soedjarwo koleksi Museum Polri.

Anton meminta semua anggota polisi tahu kondisi minimal 500 meter dari tempat tinggalnya. Sehingga jika terjadi sesuatu, polisi bisa langsung bergerak.

Jenderal Anton Soedjarwo memimpin Polri dari tahun 1982 sampai 1986. Jenderal yang dikenal jagoan tempur ini pernah mengikuti kursus pertempuran infanteri di Amerika Serikat. Dia juga mengikuti sekolah penerjun dan Ranger di dalam negeri.

Sebelum jadi Kapolri, Anton menjabat Kapolda di Kalimantan Barat, Sumatera Utara dan Polda Metro Jaya.[Merdeka]
Komentar

Tampilkan

Terkini