JAKARTA -
Kepolisian Republik Indonesia tengah bersiap menyambut Kapolri baru. Presiden
Jokowi memilih Komjen Tito Karnavian sebagai calon tunggal.
Setiap Kapolri menorehkan cerita dalam Korps
Bhayangkara. Ada kisah menarik saat Jenderal Anton Soedjarwo menjadi Kapolri.
Anton Soedjarwo dibesarkan di Korps Pelopor Brimob.
Sebagai orang 'pasukan', terasa benar jiwa kepemimpinannya.
Anton terkenal tak pernah ribet. Tak pernah banyak
berteori. Perintah diberikan secara jelas dan lugas: Polisi harus jadi pelayan,
pengayom dan pelindung masyarakat.
"Dalam pelayanan terhadap masyarakat, jangan
sampai merugikan atau menyakiti masyarakat. Istilah beliau, jangan sampai
masyarakat lapor kecurian ayam rasanya setelah lapor ke polisi jadi seperti
kecurian sapi," kata Brigjen (Purn) Erwin Achmad dalam tulisannya untuk
biografi Jenderal Anton Soedjarwo koleksi Museum Polri.
Anton meminta semua anggota polisi tahu kondisi minimal
500 meter dari tempat tinggalnya. Sehingga jika terjadi sesuatu, polisi bisa
langsung bergerak.
Jenderal Anton Soedjarwo memimpin Polri dari tahun 1982
sampai 1986. Jenderal yang dikenal jagoan tempur ini pernah mengikuti kursus
pertempuran infanteri di Amerika Serikat. Dia juga mengikuti sekolah penerjun
dan Ranger di dalam negeri.
Sebelum jadi Kapolri, Anton menjabat Kapolda di
Kalimantan Barat, Sumatera Utara dan Polda Metro Jaya.[Merdeka]