ACEH TENGGARA - Keluarga
Alumni Universitas Muhammadiyah Yogjakarta yang kerap disebut KAUMY menggelar diskusi
dengan mengambil tema "Politik Aceh Damai 2017". Acara berlangsung di
Lawe Sagu, Kecamatan Lawe Bulan, Aceh Tenggara, Sabtu (11/6/2016).
"Kegiatan bertujuan
untuk memberikan pemahaman kepada peserta agar tercipta pemilih yang cerdas di
pesta demokrasi 2017 mendatang" sebut Masri Amin, SE, MSi, selaku
konseptor acara.
Menurut Masri Amin, hal
itu perlu dilakukan mengingat masih banyaknya masyarakat yang mempunyai hak
pilih belum begitu memahami tentang mekanisme yang diatur di dalam
undang-undang yang menyangkut penyelenggaraan pemilukada itu.
Acara diawali dengan
tausiah ramadhan yang disampaikan oleh Ustad Maulidi Imami, S. Ag, MAg, dan
Ustad Qarnain Musra. Dilanjutkan dengan materi yang dibawakan oleh nara sumber
Dedi Mulyadi, ST, Ketua Komisi Independen Pemilu (KIP) Aceh Tenggara.
Menurut Dedi Mulyadi,
untuk pasangan calon kepala daerah saat ini mendapat kemudahan. Sebab, segala
sesuatu yang berkaitan dengan alat peraga kampanye sudah difasilitasi oleh
negara melalui penyelenggara (KIP). Hal itu bahkan diatur didalam Peraturan KPU
No 7 tahun 2012.
Ada beberapa cara, lanjut
Dedi, untuk melakukan kampanye, selain kampanye yang difasilitasi oleh negara,
ada kampanye dialogis, kampanye melalui media massa, forum tertutup disuatu
tempat, debat kandidat di forum terbuka, atau bertemu langsung dengan cara
mendatangi masyarakat face to face.
Selain itu, Dedi juga
menjelaskan mereka yang tidak dibenarkan
undang-undang untuk terlibat berpolitik praktis. Misalnya, kepala dan
aparatur desa, Aparatur Sipil Negara, TNI/Polri, serta penyelenggara pemilu.
Bagi mereka yang terbukti terlibat akan diberikan sanksi administratif, sangsi
kode etik, bahkan sanksi pidana.
Sementara itu, Ketua
Panwaslih Aceh Tenggara Zahyan Alastara mengatakan, meski saat ini ada gejolak
salah satu pendukung Paslon akibat pemasangan baliho Paslon di Aceh Tenggara,
pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Sebab, hingga kini anggaran dan kantor
mereka belum direalisasikan oleh Pemkab Aceh Tenggara.
Kendati demikian, lanjut
Jahyan, dirinya tetap akan berkomitmen untuk melakukan tugas pengawasan ketika
segala sesuatunya telah mendukung. Bahkan, apapun resiko akan dihadapi demi
terwujudnya penyelenggaraan Pilkada Damai Aceh Tenggara 2017.
Disela-sela kegiatan,
peserta yang hadir dari berbagai kalangan ini melakukan buka puasa bersama.
Dilanjutkan dengan sholat magrib berjamaah. Dari pantauan LintasAtjeh.com di
lokasi, peserta yang turut hadir lebih kurang berjumlah 50 orang.[SA]