-->

Kaumy Aceh Tenggara Gelar Diskusi "Politik Aceh Damai 2017"

12 Juni, 2016, 01.22 WIB Last Updated 2016-06-11T18:23:54Z
ACEH TENGGARA - Keluarga Alumni Universitas Muhammadiyah Yogjakarta yang kerap disebut KAUMY menggelar diskusi dengan mengambil tema "Politik Aceh Damai 2017". Acara berlangsung di Lawe Sagu, Kecamatan Lawe Bulan, Aceh Tenggara, Sabtu (11/6/2016).

"Kegiatan bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada peserta agar tercipta pemilih yang cerdas di pesta demokrasi 2017 mendatang" sebut Masri Amin, SE, MSi, selaku konseptor acara.

Menurut Masri Amin, hal itu perlu dilakukan mengingat masih banyaknya masyarakat yang mempunyai hak pilih belum begitu memahami tentang mekanisme yang diatur di dalam undang-undang yang menyangkut penyelenggaraan pemilukada itu.

Acara diawali dengan tausiah ramadhan yang disampaikan oleh Ustad Maulidi Imami, S. Ag, MAg, dan Ustad Qarnain Musra. Dilanjutkan dengan materi yang dibawakan oleh nara sumber Dedi Mulyadi, ST, Ketua Komisi Independen Pemilu (KIP) Aceh Tenggara.

Menurut Dedi Mulyadi, untuk pasangan calon kepala daerah saat ini mendapat kemudahan. Sebab, segala sesuatu yang berkaitan dengan alat peraga kampanye sudah difasilitasi oleh negara melalui penyelenggara (KIP). Hal itu bahkan diatur didalam Peraturan KPU No 7 tahun 2012.

Ada beberapa cara, lanjut Dedi, untuk melakukan kampanye, selain kampanye yang difasilitasi oleh negara, ada kampanye dialogis, kampanye melalui media massa, forum tertutup disuatu tempat, debat kandidat di forum terbuka, atau bertemu langsung dengan cara mendatangi masyarakat face to face.

Selain itu, Dedi juga menjelaskan mereka yang tidak dibenarkan  undang-undang untuk terlibat berpolitik praktis. Misalnya, kepala dan aparatur desa, Aparatur Sipil Negara, TNI/Polri, serta penyelenggara pemilu. Bagi mereka yang terbukti terlibat akan diberikan sanksi administratif, sangsi kode etik, bahkan sanksi pidana.

Sementara itu, Ketua Panwaslih Aceh Tenggara Zahyan Alastara mengatakan, meski saat ini ada gejolak salah satu pendukung Paslon akibat pemasangan baliho Paslon di Aceh Tenggara, pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Sebab, hingga kini anggaran dan kantor mereka belum direalisasikan oleh Pemkab Aceh Tenggara.

Kendati demikian, lanjut Jahyan, dirinya tetap akan berkomitmen untuk melakukan tugas pengawasan ketika segala sesuatunya telah mendukung. Bahkan, apapun resiko akan dihadapi demi terwujudnya penyelenggaraan Pilkada Damai Aceh Tenggara 2017.

Disela-sela kegiatan, peserta yang hadir dari berbagai kalangan ini melakukan buka puasa bersama. Dilanjutkan dengan sholat magrib berjamaah. Dari pantauan LintasAtjeh.com di lokasi, peserta yang turut hadir lebih kurang berjumlah 50 orang.[SA]
Komentar

Tampilkan

Terkini