BIREUEN –
Siapa yang tak kenal Edi Saputra atau yang lebih dikenal dengan sebutan Edi
Obama. Ya Edi Saputra adalah pemilik Obama Market yang merupakan supermarket
terbesar dan terpercaya dengan harga terjangkau di Kabupaten Bireuen, tepatnya
terletak di Kota Matang Glumpang Dua. Edi Saputra merupakan putra asli Bireuen,
berasal dari Kota Sate, Matang Glumpang Dua.
“Sebagai pengusaha
tentunya memiliki hubungan baik dengan siapa saja dan golongan mana saja. Termasuk
ulama, walaupun demikian sebagai anak Aceh, seperti kebanyakan warga Aceh
lainnya yang memiliki jiwa politik tentu berkeinginan negerinya maju setara
dengan daerah lainnya yang sudah maju di Indonesia. Bahkan berharap Aceh setara
dengan negeri-negeri di Amerika dan Eropa,” hal tersebut disampaikan Edi
Saputra kepada LintasAtjeh.com seusai shalat tarawih, Selasa (14/6/2016).
Menurut Edi Saputra,
perjalanan sejarah Aceh sebenarnya setanding dengan negara-negara maju di
dunia. Coba kita baca dan kaji sejarah, mengapa dulu Holland (Belanda), Jepang
dan Portugis datang ke Aceh, karena Aceh maju saat itu. Jadi kenapa sekarang
kita tertinggal jauh dari mereka, inilah sebuah tugas dan beban yang harus kita
jawab bersama!
Sebagai salah satu Tokoh
muda Aceh, Edi Saputra ingin anak-anak muda berpikir lebih maju dan jauh
kedepan, dengan sumber daya alam (SDA) Aceh yang melimpah dan juga didukung
oleh sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni.
“Marilah sama-sama
membangun Aceh sehingga sebanding dengan daerah-daerah yang sudah maju di
Indonesia. Anak-anak muda harus menjadi roda penggerak ekonomi dalam segala sektor,
termasuk bisnis pembangunan dan industri, atau minimal anak muda mendukung
program apa saja yang bermanfaat untuk kemajuan negeri ini dan membantu. Jangan
sampai anak muda dilihat orang jadi penghalang dalam pembangunan Aceh,” ajaknya.
Masih kata dia, pembangunan
Aceh hanya akan sukses jika dibangun atau didukung oleh anak-anak muda. Kesuksesan
itu juga tidak akan terlihat jika pemimpin Aceh tidak berjiwa membangun, atau
tidak ada pemikiran-pemikiran baru, bahkan sulit menerima sesuatu yang baru.
Edi Obama yang sebelum ini
telah melang-lang buana ke berbagai daerah, mengungkapkan betapa daerah lain
maju karena putra-putri daerah tersebut punya keinginan maju, dan mendukung
jika ada program-program yang maju. Jadi, Aceh hanya akan maju di tangan anak
Aceh yang punya pemikiran maju dan mau bekerja untuk memajukannya.
“H. Ruslan M. Daud (Bupati
Bireuen sekarang), DR. H. Amiruddin Idris SE, M.Si, Abah Khalili, H. Saifannur,
Nasir Gurumud, Mustafa A Geulanggang adalah diantara sekian banyak putra-putra
terbaik sekaligus aset berharga Aceh, khususnya di Kabupaten Bireuen yang kita
cintai bersama,” tegas Edi Saputra.
Mereka semua sedang
berjuang untuk membangun, dan tidak hanya mereka, ramai juga yang lainnya yang
masih muda-muda sebut saja salah satunya adalah Zulfikar Apayub yang sekarang
duduk di kursi DPRK Bireuen dengan sejumlah anak muda lainnya yang memiliki
potensi merobah daerah ini kearah lebih baik.
Prestasi
dan Politik
Edi Obama yang baru-baru
ini terpilih menerima penghargaan anugerah Sahabat Persatuan Wartawan Indonesia
(PWI), yang dia sendiri tidak pernah menduga sebelumnya, ingin menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada rekan-rekan wartawan baik media cetak
maupun media online dan media elektronik yang selama ini telah menjalin
hubungan sangat baik dengannya, terutama dalam meliput semua kegiatan sosial, keagamaan
dan juga olah raga yang dipeloporinya.
Edi obama juga
mendedikasikan penghargaan itu untuk semua anak-anak muda Aceh, juga kepada
masyarakat Aceh yang selama ini telah mendukung dan mendoakannya. Disamping itu
juga, sekarang perlu kiranya memberi tahu publik bahwa kini Edi Saputra
merupakan kader Partai Demokrat Kabupaten Bireuen, dan ini merupakan awal
kariernya berkiprah dalam dunia politik. Bergabungnya Edi Obama dalam Partai
Demokrat tidak terlepas dari Figur Bapak Susilo Bambang Yudhoyono yang
merupakan Ketua Umum Partai Demokrat Pusat dan Ketua Partai Demokrat Aceh Ir. H.
Nova Iriansyah, MT, yang sudah banyak berbuat untuk Aceh.
Menurut Edi Saputra, kedua
tokoh tersebut mempunyai banyak kesamaan terutama dalam hal kepemimpinan yang
dianggapnya santun, tegas dan berkharisma. Sehingga membuat Edi Obama tertarik
untuk bergabung dengan teman-teman yang sudah dulu di Demokrat, apalagi saat pertama
kali datang ke kantor Demokrat Aceh langsung disambut oleh Bapak Nova Iriansyah.
Beliau banyak bercerita tentang kiprahnya di partai dan berharap dengan
bergabungnya Edi Obama ke Demokrat dapat diikuti oleh rekan-rekannya yang lain
untuk dapat berkonstribusi lebih besar lagi dalam membangun negeri.
“Buat apa lilin kalau ada
pelita, buat apa yang lain kalau ada Partai Demokrat kita,” pantun Edi Obama menutup
pembicaraan.[Ar]