IST |
INGGRIS - Perdana Menteri
Inggris David Cameron baru saja mengumumkan bahwa ia akan mengundurkan diri
pada Oktober mendatang setelah hasil referendum menunjukkan mayoritas warga
Inggris memilih untuk keluar dari Uni Eropa.
"Saya pikir tak tepat
bagi saya untuk berusaha menjadi kapten yang menahkodai negara kita ke tujuan
berikutnya," kata PM Cameron di luar kediaman resminya di Downing Street,
London, pada Jumat (24/06/2016).
Cameron, yang memimpin
kampanye agar Inggris tetap berada di Uni Eropa, mengatakan pilihan rakyat
Inggris harus dihargai.
Dikatakannya, para pemilih
membuat keputusan jelas dan negara memerlukan pemimpin baru.
"Rakyat Inggris telah
membuat keputusan jelas untuk menempuh jalan lain dan oleh karenanya, saya
pikir negara ini memerlukan kepemimpinan baru untuk memandunya ke arah
ini."
Cameron berkata ia akan
tetap duduk sebagai perdana menteri dalam beberapa pekan mendatang untuk
menjamin stabilitas, tetapi perdana menteri baru akan mengambil alih tugas
perundingan langkah-langkah yang perlu diambil dalam proses keluarnya Inggris
dari Uni Eropa.
Rakyat Inggris memberikan
suara dalam referendum yang digelar pada Kamis (23/06) untuk menentukan apakah
negara itu tetap bergabung dengan Uni Eropa atau keluar dari organisasi itu.
Penghitungan akhir
menunjukkan 52% pemilih memutuskan untuk keluar sedangkan 48% menginginkan
Inggris tetap berada di dalam Uni Eropa.