IST |
LHOKSUKON - Gelombang pasang hingga kini masih terjadi di sejumlah
titik di Aceh. Sementara di Desa Meunasah Sagoe, Kecamatan Seuneuddon,
Kabupaten Aceh Utara, gelombang tinggi mengakibatkan abrasi sepanjang satu
kilometer. Butuh anggarn sekitar Rp 25 Miliar untuk menanggulanginya.
"Tim
BPBD Aceh Utara telah melakukan pengecekan langsung ke lokasi abrasi. Sementara
anggaran yang diperlukan untuk menanggulangi abrasi ini, membutuhkan Rp 25
milyar. Nantinya akan diletakkan batu gajah sebagai salah satu cara mencegah
abrasi atau pemecah ombak," ujar Camat Seuneuddon, Fatwa Maulana, Kamis (2/6).
Menurutnya,
BPBD akan mengusulkan anggaran itu. Andai tidak disanggupi, namun setidaknya
bisa menggunakan anggaran Perubahan guna mengatasi abrasi tersebut, itupun jika
memungkinkan.
"Apalagi
aspeknya Aceh Utara dan Provinsi tidak memiliki anggaran untuk ini, yang ada
hanya di Kementerian. Maka diusulkan anggaran APBN di Pusat, dan juga butuh
proses yang lama untuk rekom Bupati serta Gubernur," tambah Fatwa.
Akibat
abrasi tersebut, Fatwa menuturkan, sejumlah lahan pertambakan warga mulai
rusak, termasuk jalan dan persawahan.
Kepala
BPBD Aceh Utara, Munawar Ibrahim mengatakan, pihaknya telah turun langsung
kelokasi mengecek abrasi tersebut, pada Sabtu lalu. Abrasi ini kata dia telah
berlangsung lama yang kerap terjadi disetiap tahun.
"Abrasi
sepanjang satu kilometer itu hanya terjadi di Desa Meunasah Sagoe saja, tidak
miliki anggaran untuk itu. Hanya mengusulkannya saja, ya mudah-mudahan direspon
dengan cepat," jelas Munawar. [chairul]