BANDA ACEH - Melihat konstelasi dinamika dalam pemilihan kepala daerah baik gubernur,
bupati, dan walikota menjelang dilangsungkan pemilihan kepala daerah Aceh tahun
2017, tidak dipungkiri sarat dengan kepentingan politik khususnya partai
politik peserta pilkada yang saat ini sedang dalam tahap verifikasi
administrasi dan faktual untuk lolos sebagai peserta bakal calon di Pilkada
Aceh.
Pilgub Provinsi Aceh yang sebentar lagi akan digelar, bagi parpol pengusung
calon peserta pilgub berkepentingan mengumpulkan pundi-pundi modal. Baik berupa
finansial, barang, jasa dan kesempatan dari para calon Gubernur Aceh dengan
harga sewa perahu atau mahar untuk calon yang maju dalam pilgub dengan harga
yang mahal sesuai tingkat perolehan suara atau jumlah kursi yang dimiliki
masing-masing parpol sebagai modal usaha mengikuti pemilukada 2017.
Maraknya modus politik uang dalam berbagai pemilihan kepala daerah di
seluruh pelosok negeri dengan cara yang berbeda-beda tetapi substansinya sama.
Mulai dari bantuan sosial (bansos), bantuan sarana ibadah, pemberian kredit
tanpa agunan, dan kegiatan masyarakat dengan memberikan bantuan sarana
olahraga, sosial kemasyarakatan serta keagamaan seperti pemberian buku yasin
yang didalamnya diselipkan gambar bakal calon disertai dengan kalimat mohon
do'a restu dan dukungan untuk menjadi kepala daerah.
Penemuan buku surat Yasin dari foto di salah satu akun facebook Ary Aneuk
Atjeh dengan judul agama bukan untuk kepentingan pribadi, ambik bila susah, buang
bila senang. Sampul "Surat Yasin" yang diduga bergambar salah satu
kandidat bakal calon Gubernur Aceh Tarmizi A. Karim, diduga saat ini telah beredar
di tengah masyarakat.
Terlepas dari itu, semoga isu ini tidak dijadikan komoditi negatif untuk
melakukan black campaign.[Red]