ACEH BESAR - Berbagai persoalan yang muncul dari program subsudi
raskin sejak tahun 2002, belum ditangani serius oleh Pemerintah.
Menurut
Fokus Gempar masyarakat Aceh secara umum dan hampir semua mengkonsumsi beras
lokal berkualitas, tidak ada kami temukan masyarakat mengkonsumsi beras raskin
yang di bagi Bulog, karena mendapat jatah diambil saja dan mereka jual ke
pengepul dengan harga berapapun yang mau dibeli.
“Hal
inilah kemudian berpeluang terjadi penyelewengan untuk kepentingan pihak
tertentu, baik penghilangan raskin jatah warga miskin, pembagian tidak sesuai
dengan jumlahnya,” kata Sirathallah, Ketua Fokus Gempar kepada wartawan,
Rabu (1/5/2016).
Persoalan
tersebut sudah sangat serius dan seperti rantai makanan kongkalikong antara
Pejabat Kecamatan, Desa dan pengepul dengan oknum Bulog.
Maka
tidak heran bila terkadang masyarakat mendapatkan jatah beras raskin dengan
kondisi busuk, karena hasil dari perputaran tadi.
Artinya
program ini, tidak lagi bermanfaat untuk kesejahteraan bahkan secara sikologis
telah menjadikan masyarakat semakin pragmatis.
Untuk
itu, Fokus Gempar minta agar Pak Presiden Jokowi segera mencabut program raskin
dan bisa mengantikan dengan program lain yang lebih relevan dan tepat sasaran.
“Kami
dari Fokus Gempar juga minta agar pihak berwajib menindak tegas para
"pemain" yang selama ini menikmati uang haram dari beras
raskin," ungkapnya. [Dw]