JAKARTA -
Ego sektoral masih menjadi faktor utama sulitnya mengatasi persoalan pangan di
tanah air. Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan yang bertanggung
jawab dalam soal ini belum mampu mengurai masalah yang pelik dan seolah tidak
pernah ada habisnya ini. Apalagi saat menghadapi hari-hari besar seperti bulan
Ramadhan dan Idul Fitri saat ini. Mereka sering terkesan jalan sendiri-sendiri.
"Janganlah
masing-masing institusi kementerian saling mengambil langkah sendiri, tidak
bisa dong. Persoalan itu segera terselesaikan,” katanya saat ditemui di ruang
Komisi VI, Kompleks Parlemen, Rabu (8/6/2016).
Sebaliknya, Zulfan berharap ada langkah
komprehensif antara dua kementerian tersebut untuk menyelesaikan persoalan
pelik itu.
Dia mengapresiasi langkah
Presiden Jokowi yang telah memanggil para pembantunya terkait hal ini. Namun
demikian masih ada yang perlu diperjelas dari dua kementerian tersebut, yakni
pola pembagian tanggung jawabnya.
“Sebagai contoh yang
menangani beras, cabai, gula, adalah Kementerian Pertanian. Kementerian lainnya
(Mendag) tidak boleh terlalu jauh ikut
campur. Begitu pula jika betul adanya kekurangan pasokan daging sapi, menjadi
tanggung jawab mendag. Segera diselesaikan. Kementerian Pertanian tidak boleh
berpolemik dan memahami langkah yang diambil oleh Mendag itu,” kata Kapoksi VI
Fraksi NasDem mengilustrasikan.
Jika ego sektoral ini
tidak cepat diselesaikan, dalam hemat Zulfan, masalah tidak akan pernah
selesai. "Mungkin akan menimbulkan persoalan baru," pungkasnya.[Rls]