-->

Ego Sektoral Masih Jadi Faktor Sulitnya Atasi Masalah Pangan

08 Juni, 2016, 22.03 WIB Last Updated 2016-06-08T15:04:37Z
JAKARTA - Ego sektoral masih menjadi faktor utama sulitnya mengatasi persoalan pangan di tanah air. Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan yang bertanggung jawab dalam soal ini belum mampu mengurai masalah yang pelik dan seolah tidak pernah ada habisnya ini. Apalagi saat menghadapi hari-hari besar seperti bulan Ramadhan dan Idul Fitri saat ini. Mereka sering terkesan jalan sendiri-sendiri.

"Janganlah masing-masing institusi kementerian saling mengambil langkah sendiri, tidak bisa dong. Persoalan itu segera terselesaikan,” katanya saat ditemui di ruang Komisi VI, Kompleks Parlemen, Rabu (8/6/2016).

Sebaliknya, Zulfan berharap ada langkah komprehensif antara dua kementerian tersebut untuk menyelesaikan persoalan pelik itu.

Dia mengapresiasi langkah Presiden Jokowi yang telah memanggil para pembantunya terkait hal ini. Namun demikian masih ada yang perlu diperjelas dari dua kementerian tersebut, yakni pola pembagian tanggung jawabnya.

“Sebagai contoh yang menangani beras, cabai, gula, adalah Kementerian Pertanian. Kementerian lainnya (Mendag) tidak boleh terlalu  jauh ikut campur. Begitu pula jika betul adanya kekurangan pasokan daging sapi, menjadi tanggung jawab mendag. Segera diselesaikan. Kementerian Pertanian tidak boleh berpolemik dan memahami langkah yang diambil oleh Mendag itu,” kata Kapoksi VI Fraksi NasDem mengilustrasikan.

Jika ego sektoral ini tidak cepat diselesaikan, dalam hemat Zulfan, masalah tidak akan pernah selesai. "Mungkin akan menimbulkan persoalan baru," pungkasnya.[Rls] 
Komentar

Tampilkan

Terkini