-->

Wasatgas Pengungsi: Pendidikan Tidak Mengenal Batas Negara

03 Mei, 2016, 16.19 WIB Last Updated 2016-05-03T09:19:29Z
LANGSA - Pendidikan tidak mengenal batas negara, perbedaan kultur seperti bahasa, warna kulit, kewarganegaraan dan lainnya. Seperti, yang saat ini telah dilakukan terhadap anak-anak pengungsi Rohingya di Kota Langsa, dengan memberikan akses pendidikan.


"Ini merupakan sejarah bagi dunia internasional, Pemerintah Indonesia, Pemerintah Aceh, Pemerintah Kota Langsa dan khususnya SD Negeri 13, karena anak-anak pengungsi bisa bersekolah di sekolah formal," kata Asisten I Pemko Langsa, yang juga sebagai Wasatgas Penanggulangan Pengungsi Rohingya, Suriyatno AP M. SP, saat Peresmian Berkelanjutan Program Pendidikan Untuk Anak Pengungsi, Selasa (3/5/2016), di SD Negeri 13 Langsa.


Untuk perlu diketahui, bahwa mereka (pengungsi) di Negara Myanmar di kejar-kejar dan tidak diakuinya di negaranya. Sehingga, seluruh hak-hak nya, seperti hak pendidikan, hak hidup tidak diberikan akses oleh pemerintahnya.


Padahal, hak-hak yang utama bagi para pengungsi adalah hak pendidikan dan itu sudah dilakukan oleh SD Negeri 13 Kota Langsa. Oleh karenanya, apa yang kita lakukan hari ini adalah hal yang positif, karena memberikan dampak yang baik bagi mereka dan yang terpenting memberikan dampak psikologis, tumbuh kembang anak serta pendidikan ini mampu mengikis luka luka lama yang selama ini mereka rasakan.


Lanjutnya, terkait dengan sampai kapan mereka ada di sini, itu bukan menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Langsa, tapi menjadi persoalan politik Pemerintah Indonesia.


Kemudian, mereka selain mendapatkan pendidikan di SD Negeri 13, sebahagian anak-anak pengungsi juga ada yang bersekolah di TK Pembina dibawa asuhan istri Wakil Wali Kota Langsa, Nurhanifah.


"Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memfasilitasi mereka sehingga bisa mendapatkan akses pendidikan di Kota Langsa," ujarnya sembari menambahkan terkait hal-hal yang belum kita sepakati nanti kita musyawarakan, karena yang terpenting saat ini mereka bisa mengenyam pendidikan, karena anak-anak pengungsi juga mempunyai hak seperti anak-anak lainnya.


Kepsek SD Negeri 13 Langsa, Hj Jasmina, mengucapkan terima kasih kepada lembaga yang telah mempercayakan kami untuk mendidik anak-anak pengungsi Rohingya. Ini merupakan kebanggaan luar biasa bagi SD Negeri 13, dan mudah-mudahan ini menjadi pemicu bagi anak-anak lain untuk terus belajar, sehingga tercapai apa yang di cita-citakan. [Jamal]
Komentar

Tampilkan

Terkini