![]() |
IST |
YOGYAKARTA -
Akhir-akhir, menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla, semakin banyak pengusaha muda
terjun di dunia politik. Banyak yang masuk DPR dan kemudian meninggalkan
usahanya.
JK, panggilan akrab Jusuf Kalla, mengatakan akibat aturan
PNS, TNI tidak boleh masuk partai politik, yang masuk politik di luar PNS, TNI.
Di sisi lain, politik butuh dana yang cukup. Maka masuklah para pengusaha muda
dan meninggalkan dunia usahanya berdagang, karena menjadi anggota DPR.
"Banyak timbul itu. Saya bilang berdagang itu baik,
berpolitik juga baik, tapi jangan sampai memperdagangkan politik. Itu salah.
Karena itu kita ingin kurangi jumlah itu," kata JK saat membuka 'Temu
Jaringan Saudagar Muhammadiyah' di hotel The Sahid Rich Jogja, Jl Magelang,
Yogyakarta, Sabtu (14/5/2016).
JK berharap pengusaha tetap berdagang. Setelah 35 tahun
berdagang, baru masuk politik. Setelah urusan rumah tangga selesai, baru
berpolitik. Yang perlu didorong adalah bagaimana generasi sekarang dan ke depan
lebih banyak beramal lewat mempekerjakan orang, lewat zakat dan berinfak.
Karena hanya para pengusaha yang bisa mempekerjakan orang, yang membayar zakat
lebih banyak, berinfak lebih banyak, dan membayar pajak lebih banyak.
JK menambahkan semangat untuk menjadi wirausahawan harus
digalakkan. Anak-anak muda harus terus diberi motivasi untuk menjadi pengusaha.
Untuk menjadi pengusaha yang paling penting adalah berani memulai.
"Jadi bagaimana kita beri motivasi yang baik supaya
bagaimana usaha yang sungguh. Karena kalau tidak bisa jadi konsumen melulu. Apalagi
dunia terbuka, bisa jadi konsumen luar negeri terus menerus," kata JK.
Wapres mengatakan bahwa yang pertama untuk terjun di dunia
usaha adalah semangatnya. Harus berani memulai. Ini sulit karena banyak yang
takut dengan risiko seperti bangkrut.
"Dunia usaha itu mulai dulu yang penting, seperti
belajar naik sepeda, berenang," kata mantan Ketum Golkar ini.
Kepada Muhammadiyah, JK berharap agar bisa mendorong
anggotanya menjadi pengusaha. Sementara lembaganya, berkiprah di usaha sosial.
[Detik]