IST |
PARIS - Petir menyambar beberapa lokasi di Eropa dalam waktu
yang hampir bersamaan. Selain di Prancis dan Jerman, petir juga menyambar di
Polandia hingga menewaskan seorang pria.
Di
sisi selatan Polandia, seorang pria berusia sekitar 40 tahun tewas tersambar
petir ketika turun dari Gunung Babia Gora. Demikian seperti dilansir AFP,
Minggu (29/5/2016).
Tiga
orang lainnya terluka akibat sambaran petir di kawasan tersebut. Sementara itu
media lokal TVN24 melaporkan seorang pria berusia 61 tahun tenggelam ketika
banjir.
Sebelumnya,
sambaran petir di Paris mengakibatkan 11 orang terluka. Mereka yang menjadi
korban sedang berada di taman untuk merayakan ulang tahun.
Polisi
mengatakan bahwa 8 orang anak dan 3 orang dewasa terluka. Anak-anak itu berusia
7-14 tahun. Tiga anak dan 1 orang dewasa kritis, sementara 1 anak lainnya dan 1
orang dewasa mengalami luka parah.
Area
taman Parc Monceau itu kemudian diberikan garis pembatas. Dua jaket anak-anak
yang basah kuyup akibat hujan masih tergantung di pagar.
Selain
itu, lebih dari 30 orang di sebuah desa di sisi Barat Jerman dilarikan ke rumah
sakit, juga akibat tersambar petir. Kala itu, petir menyambar di penghujung
pertandingan sepakbola anak-anak dan langsung mengenai sang wasit.
Pejabat
Badan Meteorologi dan Cuaca Prancis, Michel Daloz menyebutkan bahwa sekitar
100-200 orang tersambar petir setiap tahunnya di negara tersebut. Antara 10-20
orang di antaranya tewas.
Daloz
mengatakan bahwa seharusnya orang tidak boleh berteduh di bawah pohon ketika
badai melanda karena bisa memancing petir. Itulah yang dilakukan oleh anak-anak
di taman di Paris.
"Kami
menyebutnya sebagai 'efek pemancing petir'," ujarnya.
Dia
menuturkan bahwa tanah yang dipijak anak-anak itu basah sehingga bisa
mengalirkan lebih banyak energi. Korban dari sambaran petir bisa mengalami efek
kardiologi dan neurologi. [Detik]