IST |
MOSKWA — Presiden Rusia Vladimir Putin, yang termasuk
tokoh kontroversial dunia, menarik perhatian karena kejutan-kejutannya.
Ia sering mempertontonkan kekuatan pengaruhnya, tetapi juga
sisi-sisinya sebagai seorang pria sejati.
Putin pernah ramai digosipkan karena kedekatannya dengan
perempuan-perempuan cantik. Salah satunya dengan Wendu Deng, mantan istri
taipan media Rupert Murdoch.
Kali ini ia membuat kejutan lain. Ia menggelar parade khusus
untuk pasukan tentara perempuan macho, yang mengenakan sepatu bot setinggi
lutut dengan seragam putih ukuran ketat dan mini, beberapa inci di atas lutut.
Seperti dilaporan Daily Mirror dan The Sun, Selasa
(10/5/2016), yang menyaksikan parade itu melalui rekaman video.
Presiden Rusia Vladimir Putin menggelar 'tentara rok mini'
untuk dunia melihatnya lewat parade militer yang seksi, yang mungkin akan
menyetrum musuh-musuhnya.
Acara parade gadis-gadis tentara itu digelar di Lapangan
Merah, Moskwa, Senin pagi. Putin turut menyaksikannya.
Pada saat parade itu ditampilkan pula mesin-mesin perang
modern militer Rusia. Diperlihatkan kekuatan militer berupa jet-jet tempur,
sistem rudal pertahanan udara, dan senjata-senjata nuklir.
Kehadiran tentara perempuan dalam jumlah besar, dan
mengenakan seragam putih dengan rok ini, menarik perhatian publik tidak saja di
Rusia, tetapi juga di Barat.
Perempuan-perempuan itu mengenakan sepatu bon hitam setinggi
lutut dengan rok ketat, dasi sport hitam, jalinan emas, sarung tangan putih, dan
bertopi pet hutim-putih pula.
Tampilan seperti itu, terutama dengan rok mini di atas
lutut, kontras dengan seragam tentara perempuan dari kebanyakan negara-negara
Barat, termasuk Inggris dan Amerika Serikat.
Parade berlangsung dalam baris dan formasi yang ketat, di
bawah sinar matahari yang cerah, dengan alunan lagu march bela diri, yang
tampaknya sangat memikat pemimpin Rusia yang juga macho itu.
Acara itu sebenarnya sebuah acara tahunan untuk memperingati
kemenangan Uni Soviet atas Nazi, Jerman, pada era Perang Dunia II.
Sosok Putin dan Rusia menjadi perhatian dunia karena
keterlibatannya dalam menganeksasi Semenanjung Crimea dari Ukraina, serta
intervensi militer melalui serangan udara sadis di Suriah untuk mendukung
tentara Presiden Bashar al-Assad di Suriah.
Otoritas berwenang di Rusia, didukung oleh media pemerintah
negara itu, menggunakan event tahunan itu untuk membangun sentimen patriorik
dan menggarisbawahi lagi pentingnya kekuatan militer dalam melindungi
perbatasan negaranya.
Putin, dalam pidatonya pada parade militer itu, sebagian
besar lebih pada heroisme mengalahkan Nazi dalam Perang Dunia II.
Namun, Putin juga membahas tentang perlunya upaya memerangi
terorisme global dan bekerja sama dengan negara lain untuk melawan terorisme.
[Kompas]