ACEH TIMUR - Dalam upaya mendekatkan diri dengan setiap elemen
masyarakat sipil di wilayah hukum Aceh Timur, pihak Kepolisan Resor (Polres)
Aceh Timur melakukan terobosan melalui program 'Memasyarakatkan Polisi dan
Mempolisikan Masyarakat.'
Mungkin
kalimat 'mempolisikan masyarakat' terkesan ambigu, tapi pengertian mempolisikan
masyarakat itu artinya 'Masyarakat' diharapkan dapat menjadi 'Polisi' bagi dirinya
sendiri, dapat menjaga keamanan diri sendiri dan harta bendanya dari para
pelaku kejahatan karena Polisi sendiri tidak selalu bisa menjaga setiap warga
masyarakatnya selama 1 X 24 jam non stop mengingat ratio polisi di Indonesia
belum ideal dengan jumlah penduduk Indonesia.
Sedangkan
kalimat 'Memasyarakatkan Polisi' artinya, polisi dituntut untuk bisa menjadi
mitra masyarakat, diterima kehadirannya dan dirasakan manfaatnya ketika berada
di tengah-tengah masyarakat, hal ini sejalan dengan grand strategy Polri,
Partnership Building atau membangun kemitraan dengan masyarakat.
Konsep
tersebut sudah dijalankan oleh Polres Aceh Timur dan terus melakukan terobosan
agar insan Bhayangkara semakin dicintai serta dinantikan keberadaannya oleh
masyarakat. Salah satunya diantaranya melalui olahraga sepak bola.
Olahraga
satu ini memang sangat efektif dan digandrungi oleh segenap lapisan masyarakat
tanpa memandang kasta, usia bahkan gender. Selain untuk tetap menjaga kebugaran
badan, olah raga ini juga bisa dijadikan sarana berinteraksi langsung dengan
masyarakat.
Kapolres
Aceh Timur AKBP Hendri Budiman, SH, SIK, MH, pada Kamis (19/05) sore memboyong
seluruh perwira Polres, mulai dari Wakapolres, para Kabag, Kasat, Kapolsek
maupun perwira lainya untuk bertanding bola dengan PS. Kompilasi Indra Makmur
yang terdiri dari unsur PNS, karyawan perkebunan maupun masyarakat umum dan
berlangsung di lapangan sepak bola Desa Alue Ie Itam, Kecamatan Indra Makmur.
Kapolres
menyampaikan, Polisi di samping tugasnya sebagai pelayan, pelindung dan
pengayom masyarakat, juga sebagai bagian dari masyarakat itu sendiri. Dengan
kita langsung turun ke tengah-tengah warga bisa terwujud sinergi antara polisi
dan masyarakat.
"Juga
perlu digarisbawahi, polisi tidak akan bisa menjaga kamtibmas sendiri tanpa
bantuan serta peran serta masyarakat," terangnya. [zf]