IST |
JAKARTA - Organisasi Papua Merdeka kemarin menggelar Parlemen
Internasional untuk Papua (International Parliamentarians for West Papua/IPWP)
di Westminster, Inggris. Kabarnya dalam pertemuan itu hadir sejumlah pemimpin
negara di Pasifik, termasuk Perdana Menteri Tonga, Akilisi Pohiva.
Bukan hanya itu, pemimpin kelompok separatis Free West
Papua, Benny Wenda, yang juga hadir akan pula mendiskusikan strategi dalam
mengupayakan referendum kemerdekaan Papua Barat pada 2020.
Menanggapi itu, Wakil Ketua DPR RI, Agus Hermanto tegas
mengatakan bahwa NKRI harga mati.
"Yang jelas kami semua harus berpendapat NKRI tidak
boleh diutik-utik," ucapnya di Gedung Nusantara III Senayan, Jakarta, Rabu
(4/5).
Menurut dia, secepatnya pemerintah harus mengambil tindakan
untuk mencegah konferensi seperti itu.
"Kalau ada pertemuan seperti ini harus kita ikuti,
untuk membantah dan mencegah karena NKRI adalah harga mati yang tentunya harus
kita betul-betul perjuangkan sampai titik darah penghabisan," ujarnya.
Namun tentunya, lanjut Agus, hadir tidak dalam pertemuan itu
tergantung pemerintah Indonesia.
"Kami serahkan kepada hal yang berwenang untuk
menangani hal ini, namun kami memiliki
suggestion bahwa NKRI harga mati yang harus kita pertahankan," pungkasnya
kembali menegaskan.[rmol]