-->

Peringati May Day, AJI Ungkap 30 Persen Pekerja Media Tak Dibayar Upah

01 Mei, 2016, 19.50 WIB Last Updated 2016-05-01T13:00:23Z
LANGSA - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Langsa menyambut moment Hari Buruh (May Day) dengan menggelar diskusi lintas media di Kantor Aji Kota Langsa, Minggu (1/5/2016).

Dalam diskusi lintas media tersebut terungkap bahwa  dari dua ratusan pekerja media di 3 Kabupaten/Kota yakni Aceh Timur, Kota Langsa dan Aceh Tamiang hanya 30% yang menerima gaji dari perusahaan medianya, tanpa asuransi kesehatan dan jaminan sosial lainnya.

“Kita maunya digaji perbulan, jangan dibayar perberita, dan disediakan asuransi,” ujar Said Maulana yang selama ini bekerja sebagai kontributor TVRI.

Sementara, Mustafa  seorang pekerja media yang lain menambahkan, tak dibayar upah layak terhadap pekerja media sangat rawan terjerumus ke arah kesesatan, kebutuhan hidup dan ketidaktersediaan lapangan kerja banyak orang  yang melirik posisi bekerja di media. Sehingga menjadikan media sebagai ajang bisnis, bukannya bekerja sesuai kaedah jurnalistik, bahkan rentan terjadi pelanggaran. 

Dia menambahkan, kondisi seperti itu sangat memprihatinkan, hendaknya pemerintah selaku penguasa dapat mempertegas dan memanggil perusahaan media untuk memastikan mereka memberikan upah yang layak terhadap pekerjanya. Selain itu perusahaan media juga diharapkan dalam melakukan rekrutmen pekerjanya khusus reporter atau wartawan harus mengedepankan kemampuan dan etika dasar yang dimiliki oleh para calon rekrutan, sehingga kedepan akan melahirkan jurnalis profesional.

Aji Langsa Buka Training Jurnalistik Gratis

Beriring dengan acara diskusi tersebut, AJI Kota Langsa juga mendeklarasi pembukaan Training Jurnalistik gratis untuk kalangan wartawan muda, mahasiswa dan kalangan umum untuk tiga Kabupaten/kota (Aceh Timur, Aceh Tamiang, dan Kota Langsa).

Ketua Aji Kota Langsa, Imran, MA mengatakan pelaksanaan training tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas jurnalis dalam menjalankan tugasnya. Training itu juga diharapkan akan memberikan kontribusi dalam rangka persiapan sejumlah jurnalis menghadapi Uji Kompetensi sebagai salah satu syarat harus dimiliki oleh para pekerja media.

“Training ini bebas untuk siapa saja yang ingin belajar dan mengetahui ilmu jurnalistik, termasuk kalangan umum,” terang Imran.

Dia merincikan training ini berlangsung berkelanjutan tergantung kelas, kelas wartawan, kelas umum dan kelas mahasiswa.[red]
Komentar

Tampilkan

Terkini