IST |
BALI - Wasekjen DPP Partai Golkar, H. Muntasir Hamid
menyatakan dukungannya kepada Aziz Syamsuddin yang maju sebagai calon Ketua
Umum Golkar dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di Bali.
Muntasir mengatakan
dukungan tersebut tidak serta merta diberikan karena melalui proses dan diskusi
yang panjang di pusat. Bahkan sejumlah petinggi Golkar di Jakarta juga sudah merestui
Pak Azis Syamsuddin layak jadi Ketua umum DPP Golkar.
"Saya yakin kalau
partai Golkar ini dipegang Pak Aziz, partai Golkar akan hidup, tidak seperti
kemarin-kemarin. Mungkin akan banyak lagi kader-kader lain yang akan bersama Partai
Golkar. Artinya sebagai pimpinan, beliau membuat Partai Golkar ini hidup
berenergi dan bekerja menghidupkan kembali warna kesatuan dan persatuan di
partai pohon beringin ini," ungkap Muntasir Hamid mantan Sekeretaris DPD I
Partai Golkar Aceh kepada LintasAtjeh.com melalui selularnya, Kamis (12/5/2016).
Muntasir Hamid berharap
seluruh jajaran Golkar dukung Aziz Syamsuddin menjadi calon alternatif dan kuda
hitam di bursa calon Ketua Umum Golkar dan teman-teman di DPD I dan DPD II
partai Golkar Azis dipandang sebagai tokoh intelektual muda Golkar yang
berpotensi besar layak menjadi Ketum Golkar. Dia mantan lawyer yang clean and
clear sehingga cocok memimpin Golkar ke depan.
Sudah saatnya Partai
Golkar dipimpin oleh generasi muda jika tidak ingin tergilas oleh perkembangan
zaman yang ditandai dengan era munculnya kepemimpinan muda saat ini.
Muntasir menjelaskan, dari
semua calon yang muncul, Aziz Syamsuddin lah yang mumpuni soal perubahan Partai
Golkar dan juga sangat diterima di golongan senior di Partai Golkar karena
kecerdasannya dalam bergaul.
“Saya yakin pengurus DPD
I/DPD II Golkar se Sumatera akan menjatuhkan dukungan penuh kepada Pak Azis,
sebab Pak Azis juga berasal dari pulau Sumatera. Kita yakin dan optimistis
dukungan pengurus DPD I dan II di Nusantara, percaya pemilik suara di Munaslub
akan memilih calon ketua umum yang memiliki jejak rekam yang baik untuk Pak Azis jadi Ketum Golkar," pungkas
Muntasir Hamid.[Dw]