IST |
JAKARTA - Model plus size Tess Holliday kembali menjadi
kontroversi. Setelah sebelumnya tubuh gemuknya dianggap membahayakan untuk
kehamilannya oleh para pengguna media sosial, kini fotonya dilarang tayang di
Facebook.
Facebook
tidak mengizinkan foto Tess tampil di halaman media sosial tersebut. Foto model
dengan ukuran tubuh 22 itu digunakan oleh akun Chercez La Femme, sebuah acara
talkshow feminist di Australia. Foto tersebut digunakan akun tersebut untuk
mempromosikan acara bertajuk Feminism and Fat.
Namun
tidak lama setelah foto Tess itu ditampilkan, Facebook menghilangkannya. Situs
jejaring sosial itu pun menyampaikan surat peringatan pada akun Chercez La
Femme.
"Iklan
kalian tidak disetujui karena melanggar peraturan Facebook dengan mempromosikan
imej tubuh yang ideal. Foto yang digunakan tidak sesuai dengan kebijakan
kesehatan kami. Foto tersebut menampilkan tubuh yang tidak sesuai. Iklan itu
tidak menggambarkan kondisi kesehatan atau berat badan yang sesuai,"
demikian surat Facebook untuk akun feminist tersebut.
Chercez
La Femme pun menyampaikan kekecewaan mereka pada peringatan Facebook tersebut.
Mereka pun meminta pengikut di Facebook untuk ramai-ramai menyebarkan surat
peringatan Facebook itu yang dianggap diskriminatif.
Facebook
rupanya menyadari protes dari Chercez La Femme tersebut. Mereka langsung
meminta maaf dan mengakui ada kesalahan dalam pelarangan penggunaan foto Tess
Holiday. "Foto itu tidak melanggar kebijaka kami," demikian
keterangan pihak Facebook.
Tess
Holliday merupakan model plus size yang sudah sering tampil untuk banyak brand
ternama seperti Benefit dan H&M. Wanita 30 tahun itu menjadi inspirasi
karena dia membuktikan bahwa berat badan bukanlah halangan untuk mencapai
sukses. Dengan berat badan lebih dari 100 kg, dia terpilih sebagai wanita
bertubuh gemuk pertama yang dikontrak agensi model terkenal di Inggris, MILK.
Agensi model yang mengontraknya ini bukan agensi khusus yang menangani model
plus size. [Detik]