-->

Masalah Gender Dibahas di Sekolah PAKAR Aceh

15 Mei, 2016, 22.59 WIB Last Updated 2016-05-15T16:00:06Z
BANDA ACEH – Terkait Sekolah PAKAR Aceh  (Pusat Analisis Kajian dan Advokasi Rakyat Aceh) yang telah memasuki minggu ketiga, yang mana kegiatan pada hari ini Sabtu (14/5/2016) lalu, diisi dengan materi Gender mendapat antusias dari para peserta dan pemateri  Sekolah PAKAR Aceh, DR. Syarifah Rahmatillah selaku pemateri  masalah Gender mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan tersebut.

Menurutnya, Sekolah PAKAR ini harus juga ditiru oleh komunitas lain, minimal ini ada gambaran lain bagi mahasiswa. Selain dia harus terus belajar di kampus, dia akan memiliki kecerdasan sosial, dikarenakan keseluruhan dari materi seperti ini jarang yang didapat di kampus secara berkelanjutan.

“Sebenarnya point inilah yang paling mahal dan ini harus dikembangkan terus. Dikarenakan menciptakan mahasiswa yang hanya pintar dan nilai tertinggi di kampus itu tidak ada gunanya jika tidak memiliki kecerdasan sosial. Hal ini didapat di dalam pertemuan-pertemuan seperti ini,” kata DR. Syarifah Rahmatillah.

Disamping itu juga, materi tentang Gender sangat penting dikarenakan selama ini sangat banyak terjadinya ketidakadilan Gender  di dalam masyarakat  dan bernegara.

”Pentingnya bagi kalangan mahasiswa dan masyarakat umum dalam memahami permasalahan Gender ini, dikarenakan selama ini seringnya terjadi ketidakadilan Gender ditengah-tengah masyarakat dan Negara. Masalah ini tidak bisa dirubah pada pucuknya, harus dirubah lewat akarnya. Akarnya itu dimulai dari sekarang, dengan mensosialisasikan permasalahan Gender ini ditengah-tengah masyarakat. Ini harus dimainstreamkan dengan materi-materi lainnya supaya tidak timpang,” tambahnya.

Menurut Handika Rizmajar  selaku Ketua Panitia Sekolah PAKAR sekaligus Pengurus DPP PAKAR ACEH pihaknya selaku penyelenggara Sekolah PAKAR akan terus menambahkan materi-materi lainnya yang lebih cukup pentingnya  berkenaan dengan permasalahan-permasalahan sosial.

 “Kami akan terus memasukkan materi-materi yang lebih pentingnya yang harus dipahami oleh para peserta yang tidak lain merupakan mahasiswa-mahasiswa agar kedepan ilmu yang mereka dapatkan bisa diaplikasikan secara nyata di tengah-tengah masyarakat tentunya. Terkait materi Gender, harus ada pemahaman yang mendalam yang mesti dianalisa oleh para peserta agar tidak menjadi timpang nantinya. Sejauh ini saya sangat mengapresiasi kepada para peserta yang dengan leluasa dan seksama dalam memahami dan mengikuti materi yang dipaparkan oleh para pengajar di sekolah PAKAR ini,” tutupnya.[red]
Komentar

Tampilkan

Terkini