BANDA ACEH - Agenda Komisi
VII DPR Aceh di Dayah Modern Ulumul Qur'an yang berlokasi di Mukim Pagar Air,
Kec. Ingin Jaya, Kab. Aceh Besar, Selasa
(10/5/2016) sekira pukul 10.30 WIB. Untuk melihat kondisi madrasah boarding
school yang dikenal sebagai penghasil hafiz dan hafizah ulung hampir dalam
setiap event perlombaan.
Selain untuk melihat
kondisi bangunan yang tidak terawat dan terkesan tidak diperhatikan pihak
manajemen madrasah, kunjungan ini juga untuk menemui pihak yayasan terkait
keributan antara Histaq (organisasi siswa madrasah) dan santri yang lalu.
Seluruh Anggota Komisi VII
DPR Aceh yang ikut dalam kunjungan ini Ketua Komisi VII DPR Aceh, H. Gufran
Zainal Abidin, MA sangat kecewa terhadap Pimpinan Yayasan Madrasah Ulumul
Qur'an Pagar Air yang tidak bersedia menemui Komisi VII saat berkunjung. Pihak yayasan
lebih memilih untuk menutup pintu ruang daripada menyambut Komisi VII dan
Perwakilan dari Badan Dayah Aceh.
Dikarenakan tidak ada
pihak manajemen yang bersedia menemui Komisi VII akhirnya ada seorang guru MTsN
yang tergerak hatinya untuk menemani Ketua Komisi VII.
Berdasarkan penjelasan
guru ini, keributan antara Histaq hanya sebatas ketersinggungan
"senior" yang merasa dilecehkan oleh santri junior. Guru tersebut
juga memohon kepada dewan agar keributan ini jangan diperpanjang lagi, karena
antara santri yang bertikai ini juga sudah membuat pernyataan damai.
Hasil
"penglihatan" awal dari kunjungan Komisi VII ini, Ketua Komisi
berkesimpulan bahwa fasilitas yang diberikan sekolah masih kurang layak untuk
kenyamanan santri bersekolah. Semestinya jika fasilitas untuk lebih kurang 500
santri ini, apalagi untuk sekolah boarding school harus memiliki tempat belajar
dan tinggal yang layak.
"Kami sangat
menyesali sikap manajemen atas kunjungan kami dari Komisi VII DPRA. Kami akan
memanggil pihak terkait seperti dari dinas pendidikan sampai tingkat sekda
untuk meminta pertanggungjawaban amburadulnya manajemen madrasah ini,"
ujar Drs. H. Jamaluddin T. Muku, M.Si selaku Sekretaris Komisi VII.
Karena tidak dijumpai
pihak manajemen, Komisi VII bergerak kembali ke Gedung DPR Aceh.[Rls]