LHOKSUKON - Meski kotanya kecil, tetapi Pantonlabu sudah termasuk
kota maju yang mampu menghasilkan banyak Pendapatan Asli Daerah (PAD). Tapi
sayangnya kota yang terletak diujung bagian timur Kabupaten Aceh Utara ini
tampaknya masih sangat semrawutnya. Semua salah siapa?
"Semrawutnya
Kota Pantonlabu bukan salah masyarakat. Mereka tidak salah. Karena kalau
Muspika mampu membina kota ini, tentu tidak demikian," kata Kepala Kantor
Lingkungan Hidup (KLH) Kabupaten Aceh Utara, Nuraina, SKM, M.Si, kepada
wartawan, Sabtu (07/05/2016).
Nuraina
mengatakan, semrawutnya kota yang satu ini terlihat dari ketidaktertiban
pedagang kaki lima (Pkl), parkiran yang tidak teratur dan berbagai persoalan
lainnya. Sehingga dengan kondisi seperti ini membuat kawasan tersebut bisa
menimbulkan kesan kumuh.
"Kenyamanan
masyarakat untuk mendapatkan udara yang segar dan mendapatkan lingkungan hidup
yang berkualitas itu tidak ada lagi di Jambo Aye. Disisi lain padahal kalau
kota itu tertib tentu PAD bakal bertambah. Intinya tetib itu adalah uang.
Ditertibkan dulu baru dapat uang, jangan uang dulu baru diterbitkan,"
ujarnya.
Menurutnya,
persoalan ini adalah murni tanggung jawab Muspika setempat. Tetapi, kata dia,
Muspika Tanah Jambo Aye seperti membiarkan kota ini semrawut. Dalam hal ini,
keberadaan KLH untuk bertindak mengurus Kota Pantonlabu sangat terbatas.
Seharusnya Satpol-PP, Camat, Kapolsek dan Koramil setempat yang membinanya.
"Ini
saya lihat Camat seperti mengkambinghitamkan premanisme. Sementara Polsek
kadang kalau kita minta bantu tidak berani bertindak takut beresiko. Kalau
Koramil nampaknya tidak memiliki aspek penuh dalam hal ini," ujarnya
sembari mencontohkan kota Pantonlabu yang bersih saat masa Kapolsek Ibrahim
Prades.
Masalah
semrawut Kota Pantonlabu, menurutnya tidak bisa disalahkan masyarakat. Karena
masyarakat di Jambo Aye, masyarakat patuh, taat-taat dan berbudaya yang islami.
Menyangkut
hal ini, KLH Aceh Utara sendiri juga belum tau persis ada apa dibalik persoalan
tersebut. "Mungkin ada aspek-aspek atau ada kepentingan lain yang sedang
dicapai oleh mereka, sehingga keindahan kota diabaikan," kata Nuraina
seraya berharap semoga ada perubahan untuk kota Pantonlabu kedepan. [Jamal]