-->

Kisah Wendy, WNI Korban Penyanderaan Abu Sayyaf di Hutan Filipina

02 Mei, 2016, 15.10 WIB Last Updated 2016-05-02T08:11:09Z
IST
JAKARTA - Wendy adalah koki di kapal Brahma 12. Pada saat penyanderaan terjadi, dia ikut diangkut dan dibawa kelompok Abu Sayyaf. Wendi menuturkan kisahnya selama di penyanderaan.

"Kami dijaga 10 orang bersenjata lengkap," jelas Wendy yang ditemui di Kemlu, Pejambon, Jakarta, Senin (2/5/2016).

Menurut dia, tidak ada perlakuan kasar yang dialami para WNI korban penyanderaan ini. Selama berhari-hari mereka bergerak berpindah-pindah di hutan di kepulauan Sulu, Filipina.

"Nggak ada yang keras. Baik-baik saja semuanya. Mereka makan apa, kami juga makan. Mereka pakai senjata lengkap," urai dia.

Menurut Wendy, kelompok WNI yang disandera ini, awak Brahma 12 sempat dipecah menjadi dua kelompok, namun akhirnya disatukan kembali.

"Kami semua diperlakukan sama. Kami jalan terus setiap hari. Apa yang mereka makan, kami makan. Sama seperti mereka. Kadang-kadang tidur pakai tenda di hutan. Mereka juga sama," jelasnya.

Komunikasi dengan penyandera dilakukan dengan bahasa Filipina terbata-bata. Para WNI ini kemanapun selalu dikawal, termasuk apabila ingin buang air.

Wendy tak tahu bagaimana akhirnya mereka dibebaskan. Wendy sadar sudah bebas saat dia dan rekan-rekannya dijamu makan di rumah Gubernur Sulu Toto Tan.

"Tahunya sudah di gubernur aja kan," imbuh dia. [Detik]
Komentar

Tampilkan

Terkini