MEDAN – Kesatuan Aksi
Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) ITM se-Kampus Harmoni menggelar Training Jurnalistik 2016 dengan tema
“Mengembangkan Potensi Dalam Bidang Kejurnalistikan Dengan Progresif Dan Kreatif
Sebagai Energi Untuk Negeri, Senin (21/5/2016), bertempat di Aula Dir 401
Kampus ITM Medan.
Training Jurnalistik
2016, digelar selama dua hari diikuti mahasiswa-mahasiswi dari Universitas
Muslim Nusantara (UMN) Medan, Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), dan
Institut Teknologi Medan. Acara dimulai pada tanggal 21 -22 Mei 2016 dengan mendatangkan
nara sumber di hari pertama diantaranya Mirsyad Simamora, S. Pd dengan teknik publikasi
dan Ari Muzakki dengan memberikan materi Jurnalisme Warga (Citizen Journalism) dan
Jurnalisme Investigasi. Sedangkan untuk hari kedua, training akan diisi materi
teknik jurnalistik dan kehumasan oleh Ibnu Hafizh dengan materi teknik, dan Yan
Azhar Pane dengan materi retorika.
Ketua Panitia, Nahdo Azman
kepada LintasAtjeh.com, mengatakan training ini dilakukan untuk mengasah
ketrampilan mahasiswa dalam bidang jurnalistik dan kehumasan. Hal ini sangat
penting karena mahasiswa merupakan komponen penting bangsa dalam membangun
peradaban.
“Banyak hal positif bidang
kemahasiswaan yang perlu diketahui publik. Apalagi mahasiswa memiliki bidang
ilmu yang mumpuni secara formal. Tentu
akan sangat berguna ketika mahasiswa menguasai jurnalistik dan kehumasan
sehingga dengan perkembangan teknologi yang ada bisa mengkampanyekan melek
media,” ujarnya.
Mahasiswa jangan hanya
menjadi objek saja, lanjut Nahdo, apalagi dengan kemudahan publik mengakses
informasi melalui internet tentu berita-berita positif di kampus akan sangat
berguna untuk diketahui publik.
“Semoga training ini bisa
diaplikasikan oleh peserta, minimal mereka bisa mempromosikan kegiatan-kegiatan
kampus untuk mendongkrak semangat dan mendorong mahasiswa lain untuk lebih
berkarya dan berprestasi,” pinta Nahdo Azman.
Salah satu peserta, Taufik
Hidayat mengungkapkan bahwa training jurnalistik ini sangat membantu mahasiswa
untuk mempublikasikan kegiatan kampus maupun diluar kampus sehingga bisa
diketahui publik.
“Sangat bermanfaat, karena
mahasiswa selama ini cenderung sebagai pelaku konsumtif informasi. Diharapkan
kedepan mahasiswa sebagai penyedia informasi. Dengan bekal ilmu jurnalistik dan
kehumasan maka mahasiswa memiliki kemampuan untuk membuat pers release yang
bisa dipublikasikan di media cetak, online, elektronik dan lainnya,” sebut
Taufik.
Hal yang sama juga
disampaikan oleh Khairunnisya Tambunan salah satu peserta dari Kampus
Universitas Muslim Nusantara Medan, merasa tertarik dan antusias mengikuti
kegiatan ini. Karena selain menambah wawasanjuga bisa meningkatkan kemampuan di
bidang jurnalistik.
“Lebih paham tentang
jurnalistik. Tearik dengan dunia jurnalistik, kemungkinan saya akan bergabung
dalam kegiatan media kampus. Minimal sudah ada bekal dengan training
jurnalistik ini,” kata mahsiswi yang
akrab disapa Icha ini.
Kemudian, salah satu
pemateri dari Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI), Ari Muzakki dalam
materinya mengenai jurnalisme warga dan jurnalisme investigasi, mengatakan ilmu
jurnalistik sangat penting diketahui oleh mahasiswa terutama yang terjun di
media-media kampus.
“Minimal mahasiswa tahu
untuk mempublikasikan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan kampus, dengan
berpedoman pada kaidah-kaidah dasar ilmu jurnalistik,” kata Pimpinan Redaksi LintasAtjeh.com sembari
mengatakan peserta sangat semangat dan antusiasmemengikuti training ini.
Kegiatan trainning juga diisi dengan praktek membuat
berita cepat atau quick news dengan pedoman 5 W 1 H.[Ar]