PIDIE - Juru Bicara LSM Jaringan Aspirasi Rakyat Aceh (JARA)
Teuku Musliadi, SH mendesak Pemkab Pidie beserta jajaran Dinas BMCK agar lebih
memprioritaskan program pembangunan yang lebih menyentuh langsung untuk rakyat.
Pemkab
juga diminta memperioritaskan pembangunan sisa rumah dhuafa anggaran 2014-2015 sebanyak
69 unit lagi yang dibangun dari jumlah total 186 unit, dan yang sudah dibangun
117 unit di setiap kecamatan yang mendapatkan rumah dhuafa.
Teuku
Musliadi menambahkan, dalam bentuk kepeduliannya yang langsung turun ke
tengah-tengah masyarakat untuk data orang-orang duafa yang belum mendapatkan
bantuan rumah layak huni.
Saat
ini, lanjut Musliadi, kabupaten Pidie membutuhkan ribuan rumah dhuafa. Untuk
itu, pemkab segera mendahului kebutuhan rumah dhuafa masyarakat Pidie.
Menurutnya,
jika kondisi ini terus berlangsung tanpa perbaikan signifikan di tahun
mendatang, dikhawatirkan akan berdampak pada taraf ekonomi dan kehidupan sosial
masyarakat.
Tingginya
angka kemiskinan menjadi indikator bahwa masyarakat di kabupaten Pidie dinilai
belum sepenuhnya sejahtera. Walau Dana otonomi khusus dan jenis anggaran
lainnya berlimpah ruah di Aceh, namun menguap entah ke mana.
"Ternyata
anggaran ini belum mampu digunakan untuk menyejahterakan masyarakat," kata
Teuku Musliadi, Jum'at (27/5). [Rajali]