IST |
JAKARTA - Guru Besar Universitas Pertahanan, Prof Dr Salim
Said tidak heran jika saat ini diberlakukannya sumbangan Rp 1 miliar oleh
panitia Munaslub kepada calon ketua umum Partai Golkar.
Karena tidak
dipungkirinya, semenjak reformasi Golkar agak kesulitan mencari dana untuk
membiayai kegiatan-kegiatan partai.
"Dulu Golkar
tenang-tenang saja, karena yang cari uang Pak Harto melalui yayasannya. Pas
reformasi, Golkar harus mencari uang sendiri," kata Salim dalam diskusi Smartfm bertajuk 'Akhirnya Golkar Bisa
Gelar Munaslub' di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (7/5/2016).
Salim
menuturkan, setelah Soeharto lengser, maka Yayasan yang menopang dana untuk
kegiatan Golkar tidak dapat difungsikan.
Dikatakannya, dana yayasan
tersebut tidak dapat digunakan oleh partai berlambang pohon beringin tersebut
seiring berakhirnya masa kekuasaan Soeharto.
Masih kata Salim, dengan
tidak adanya dana yayasan warisan orde baru yang dapat digunakan oleh Golkar maka
paradigma di partai tersebut pun berubah.
Menurutnya, siapa yang
memiliki uang adalah dia yang bisa menang di Golkar.
"Pak Akbar (Tandjung)
saja digulingkan oleh yang punya uang. Orang yang punya duit banyak yang bisa
memenangkan," katanya.[Tribunnews]