-->

Gadjah Puteh: POPDA Bukan Tempat Belajar, Panitia Tidak Boleh Bodoh!

27 Mei, 2016, 12.13 WIB Last Updated 2016-05-27T05:13:55Z
LANGSA - Kemeriahan pelaksanaan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Aceh ke XIV yang digelar di Kota Langsa, 23-29 Mei 2016 telah tercoreng dengan berbagai tindakan tidak profesional alias bodoh yang dilakukan oleh pihak panitia. 

Pesta dua tahunan yang diikuti oleh kontingen dari 23 kabupaten/kota se-Aceh, dengan jumlah peserta sebanyak 2.397 atlit tersebut adalah event besar yang pelaksanaannya menggunakan uang negara. Jadi, sangatlah keliru dan rugi besar jika panitianya diberi mandat kepada oknum-oknum yang tidak profesional alias bodoh.

Hal ini disampaikan oleh Ketua LSM Gadjah Puteh, Sayed Zahirsyah alias Waled kepada LintasAtjeh.com, Jum'at (27/5/2016).

Waled mengatakan, penetapan Kota Langsa sebagai tuan rumah penyelenggara POPDA  Aceh ke XIV bukan asal tunjuk saja, tetapi tentunya pemerintah Kota Langsa telah menyatakan kesiapannya dalam segala hal untuk menjadi tuan rumah yang baik.

Oleh karenanya, kata Waled, sangatlah tidak wajar pada pelaksanaan pertandingan beberapa cabang olah raga terlihat kacau balau karena tidak adanya tim medis yang standby di lokasi pertandingan, sehingga sempat terjadi kepanikan ketika seorang atlit sepak bola.

Tambahnya lagi, sikap salah seorang panitia, Muzakir yang tidak sopan dan tendensius saat dikonfirmasi oleh rekan-rekan wartawan  pantas disebut sebagai tindakan manusia kampungan yang jelas-jelas sangat memalukan Kota Langsa.

"Ingat, POPDA Aceh ke XIV Tahun 2016 di Kota Langsa bukanlah wadah tempat belajar, oleh karenanya panitia pelaksana event besar tersebut tidak boleh bodoh," tegas Waled. [zf]
Komentar

Tampilkan

Terkini