![]() |
IST |
JAKARTA - Keluarga tidak
menyangka Eno Pahrihah (18) tewas dibunuh dengan sadis di kamar mes buruh
pabrik plastik di Teluknaga, Kabupaten Tangerang. Sebab selama ini, keluarga
melihat Eno tidak pernah bermasalah dengan orang lain.
"Selama ini anaknya
tidak ada masalah, anaknya juga polos," ujar Arif Fikri (53), ayahanda
korban kepada detikcom di Polda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Minggu
(15/5/2016).
Arif tidak pernah punya
firasat jika anaknya yang keempat itu akan pergi secepat itu. Arif mengetahui
putrinya telah tiada pada Jumat (13/5) setelah keluarganya menghubunginya.
"Saya waktu Jumat itu
ada gerak jalan dalam rangka Hardiknas, di Keramat Watu, Serang. Pas di sana
saya dapat SMS yang isinya menyuruh saya pulang, penting," ujar Arif.
Karena curiga, Arif pun
menghubungi pihak keluarga di Serang, Banten. Pada saat itu, keluarganya terus
mendesaknya untuk segera pulang karena terjadi sesuatu dengan Eno.
"Saya telepon ke
nomor rumah, dijawab suruh pulang penting. Saya curiga kalau hal-hal begitu,
pasti ada sesuatu. Sampai saya mengucap kata-kata kasar, baru bilang 'Parihah',
lalu saya bilang ya sudah bawa ke rumah sakit atau puskesmas, kemudian dijawab
enggak bisa, baru bilang Pahrihah meninggal terus saya langsung pulang. Istri
dan keluaga baru berangkat ke Tangerang," jelasnya.
Arif sendiri mengaku tidak
tahu apa motif pembunuhan tersebut. Sebab selama ini, Eno selalu tertutup.
Bahkan Eno juga tidak pernah cerita bahwa dia punya pacar.
"Setahu saya dia
tidak punya pacar. Masih ngomong sama ibunya enggak mau pacaran dulu. Kalau
pulang ke rumah saja suka minta dijemput sama saya ke mes," imbuhnya.
Arif juga membantah
keluarganya telah menjodohkan Eno dengan pria pilihan orangtuanya.
"Enggak, enggak ada itu (dijodohkan). Mungkin ada yang suka sama Eno terus
Eno enggak suka tapi enggak bisa menolak, jadi akhirnya Eno bilang mau
dijodohkan ke teman-temannya," paparnya.
Saat ini polisi masih
mencari pelaku pembunuhan sadis itu. Korban tewas dengan mengenaskan di kamar
mesnya pada Jumat (13/5) pagi. Hasil olah TKP, ada kekerasan seksual pada
korban.[detik]