ACEH BESAR - Wakil Ketua
Komisi B DPRK Aceh Besar Firdaus, SE, meminta pemerintah daerah bersama-sama
pihak dinas terkait mengawasi kemungkinan terjadinya kelonjakan harga sembako
dan daging menjelang bulan puasa ini.
Menurutnya, sudah menjadi
ritual masyarakat Aceh saat menjelang meugang puasa dan Hari Raya Idhul Fitri,
harga sembako dan daging serta barang-barang lainnya seperti bahan dapur
mengalami kelonjakan harga.
Hal itu dikarenakan selain
permintaan yang tinggi, juga dikarenakan jalur distribusi barang itu sendiri
yang kadang terkendala baik dari agen maupun dari kontributor," kata
Firdaus saat ditemui LintasAtjeh.com, Selasa (24/5/2016), di Kota Jantho.
Lanjut dia, kita perlukan
antisipasi bersama-sama antara pemerintah daerah dan Legilatif serta masyarakat
agar tidak terjadi kelonjakan harga yang diluar ambang batas jelang meugang
puasa ini.
“Saya minta kepada Pemkab
Aceh Besar melalui dinas terkait, Dinas Peternakan Hewan dan Disperindagkop
(Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Koperasi), untuk melakukan operasi
pasar, melihat harga daging dan barang-barang di pasar agar pedagang tidak
menaikan harga seenaknya jelang meugang puasa," kata Firdaus.
Kita berharap meugang
puasa kali ini, kata dia, harga daging dan sembako serta bahan dapur tidak
mengalami kenaikan signifikan. Karena itu pengawasan dari leading sektor dalam
hal ini Disperindagkop dan Komisi B dari legislatif amat diperlukan, guna
mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan spekulasi pasar yang diluar ambang batas.
“Apabila ada pedagang
melakukan spekulasi atau menaikan harga barang seenaknya, pemerintah perlu
tegas. Sebab, kenaikan itu akibat ulah spekulan yang ingin menangguk keuntungan
pribadi juga kerap menjadi biang masalah naiknya harga daging dan sembako di
pasar-pasar tradisional yang selama ini terkesan liar tidak terkendali,"
tandas Firdaus.[DW]