-->

Camat Bendahara Prihatin Lokasi Tugu Simpang Upah Semrawut

19 Mei, 2016, 22.34 WIB Last Updated 2016-05-19T15:34:38Z
ACEH TAMIANG - Ternyata, Camat Bendahara, Kabupaten Aceh Tamiang turut merasa prihatin terhadap pemandangan yang sangat semrawut di lokasi tugu tanda sejarah pertempuran antara Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dengan tentara Jepang, pada 25 Desember 1945 lalu, di Simpang Tiga Upah (dibaca Upak_red).

Keprihatinan Camat Bendahara, Ibnu Hajar, disampaikan pada saat dikonfirmasi LintasAtjeh.com, terkait adanya dugaan bahwa lokasi Tugu Simpang Upah telah banyak diserobot oleh oknum warga yang tidak bertanggungjawab, Kamis (19/5/2016)
  

Selaku Camat Bendahara yang juga sebagai masyarakat Melayu Tamiang, Ibnu Hajar menyampaikan bahwa dirinya turut merasa prihatin sekali terhadap kondisi Tugu Simpang Upah sekarang ini.

Menurut Ibnu hajar, pada saat rapat bulanan di Pemerntahan Kabupaten (Pemkab) Aceh Tamiang, dirinya telah pernah memohon kepada pimpinan agar segera menurunkan Satpol PP untuk menertipkan bangunan-bangunan liar yang telah merambah ke badan jalan dan diduga telah menyerobot lokasi Tugu Simpang Upah.

Namun kata Ibnu Hajar, entah kenapa, sampai saat ini pihak Pemkab Aceh Tamiang belum juga menurunkan Satpol PP untuk menertibkan  bangunan-bangunan liar yang berada di sekitar lokasi Tugu Simpang Upah.

"Kita sepakat bahwa tugu tanda sejarah pertempuran antara Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dengan tentara Jepang, pada 25 Desember 1945 lalu, di Simpang Tiga Upah harus selalu dijaga dan dilestarikan," terangnya. [zf]
Komentar

Tampilkan

Terkini