MEDAN - Pengurus
Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu
Komunikasi (Aspikom) Aceh periode 2016-2019 yang terpilih dalam rakorwil di
Aula Harun Squere Hotel Lhokseumawe 19 Maret 2016 lalu, dilantik disela-sela
kongres Nasional ASPIKOM yang berlangsung pada 10-12 Mei di Hotel Madani Medan itu dihadiri 150
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta seluruh Indonesia yang memiliki program
studi Ilmu Komunikasi.
Disela-sela
kongres dan pelantikan, Kamaruddin Hasan, S.Sos., M.Si., sebagai ketua Aspikom
Aceh periode 2016-2019, bersama dengan seluruh pengurus ASPIKOM Aceh,
menyebutkan, Aspikom merupakan satu-satunya asosiasi yang menghimpun para
pengelola pendidikan tinggi ilmu komunikasi baik di tingkat jurusan maupun
program studi atau fakultas di seluruh Indonesia.
Kamaruddin,
mengajak semua program studi Ilmu Komunikasi untuk bersinergi bersama-sama
membangun Aspikom yang lebih baik. "Program studi Ilmu Komunikasi seluruh
Indonesia harus mampu menjawab tantangan persaingan global dan mampu melahirkan
kurikulum pendidikan tinggi ilmu komunikasi yang mampu bersaing secara nasional
dan internasional," ujar ketua prodi Ilmu Komunikasi fisip universitas
Malikussaleh.
“Saat
ini dan masa mendatang ilmu komunikasi masih menjadi pilihan favorit bagi
calon-calon mahasiswa di Indonesia termasuk Aceh. Apalagi pendidikan ilmu
komunikasi di Indonesia terus mengalami perkembangan yang pesat tentu ini
memberi peluang besar sekaligus tantangan berat,” kata Kamaruddin.
Ia
menyebut perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sebagai salah satu
tantangan dan peluang. Termasuk integrasi kawasan dengan nama ASEAN Community
pada 2015 lalu, Indonesia menghadapi babak baru pembangunan kawasan, yang akan
mengarah pada setidaknya integrasi tiga pilar utama.
Yaitu,
ASEAN Security Community (ASC), ASEAN Economic Community
(AEC), dan Asean Socio-Cultural Community (ASCC). Selain itu, kamaruddin
berharap sebagai institusi yang mencetak calon-calon sarjana dan pascasarjana,
D3, S1, S2, S3 di bidang Ilmu komunikasi, Aspikom mampu menghasilkan rumusan
kurikulum yang mampu melahirkan lulusan yang menyediakan kebutuhan dunia
industri khususnya industri komunikasi.
Untuk
itu, upaya penuh meningkatkan kapasitas sumber
daya warga negara; mengingat bahwa saat ini kawasan ASEAN
akan terintegrasi secara penuh dengan ekonomi politik global. Tentu diperlukan
pengembangan, meningkatkan partisipasi, membangun jaringan aktif dalam
memajukan keilmuan terutama Ilmu komunikasi di bumi Serambi Mekkah, baik
sesama penyelenggara pendidikan maupun dengan Stakeholder.
Sebagai
gambaran, ASPIKOM merupakan sebuah organisasi penghimpun perguruan tinggi
khususnya Ilmu Komunikasi, mempunyai kualifikasi untuk menyusun konsep
perjalanan kemandirian sarjana ilmu komunikasi, konsep yang disusun baik
tentang kurikulum mata kuliah,, membina mahasiswa untuk mencapai Surat
Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI), pengalaman kerja mahasiswa, dan hal-hal
lain yang dianggap untuk meningkatkan Sumber Daya manusia (SDM) mahasiswa.
Seperti
diketahui, visi ASPIKOM adalah terwujudnya kemitraan antar pengelola program
studi yang professional dan bertanggungjawab dalam mencapai pendidikan
Komunikasi di Indonesia yang berkualitas. Dengan misi untuk memetakan lembaga
pendidikan tinggi ilmu Komunikasi Indonesia. Merumuskan standard kompetensi
dosen, kurikulum inti, sarana dan prasarana di lembaga pendidikan tinggi ilmu
Komunikasi. Membangun jaringan yang dinamis antar anggota untuk mendorong
anggota memberikan kontribusi. Mendorong peningkatan kualitas pengajaran
program studi ilmu Komunikasi. Mendorong peningkatan kompetensi dosen minimal
sesuai standard kompetensi pada ilmu Komunikasi. Mendorong peningkatan kualitas
standard pengelola penyelenggara pendidikan tinggi ilmu Komunikasi.
Termasuk,
memberikan rekomendasi dalam mempengaruhi proses pengambilan keputusan dengan
pemegang kebijakan pendidikan tinggi dalam hal pemberian ijin pendirian lembaga
pendidikan tinggi Ilmu Komunikasi. Memanifestasi penyediaan literature, jurnal,
hasil-hasil penelitian dan jaringan kerja sama dengan beberapa lembaga
pendidikan tinggi ilmu Komunikasi.
Kongres Nasional lV ASPIKOM
Di
Indonesia saat ini ada 280 program studi (prodi) Ilmu Komunikasi dan kongres kali
ini sebanyak 130 prodi hadir maka hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat
luar biasa.Sebanyak 267 peserta dari Aceh hingga Nusa Tenggara Timur, Selasa
(10/5/2016) mengikuti Kongres ke empat Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu
Komunikasi (Aspikom). Pelaksanaan kongres itu sendiri berjalan lancar,meski
sempat beberapa kali di skors karena alotnya pembahasan tata tertib sidang
maupun tata tertib calon ketua umum.
Dalam
kongres Nasional tersebut Dr. Heri
Budianto, M.Si terpilih dan dipercaya memimpin Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu
Komunikasi (Aspikom) Pusat periode 2016-2019 menggantikan Dr. Atwar Bazari,
M.Si. Dr. Heri Budianto, M.Si Dekan
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta, juga sebagai Direktur
Polcomm Institute ini meraih 93 suara mengalahkan Dadang Rahmat Dekan Fikom
Universitas Padjadjaran Bandung yang memperoleh 63 suara.
Terpilihnya
Dr. Heri Budianto, M.Si untuk memimpin Aspikom Pusat periode 2016-2019 diraih
melalui perjalanan panjang untuk mencari pemimpin baru secara demokratis. Sebelum
kongres, peserta mengikuti rembuk dan seminar nasional bertemakan 'Kesiapan dan
Daya Saing Indonesia di Era Komunikasi Digital' dengan pembicara Wisnu Wijaya,
Dr. Irwansyah MA, Benny Butar-butar, Usman Kansong dan Dr. Dadang Rahmat Hidayat
M.Si.
Pada
Selasa (10/5) lalu, peserta dan panitia dijamu makan malam serta ramah tamah di
Aula Martabe Kantor Gubsu oleh Plt Gubsu, Tengku Erry Nuradi. Di sela-sela
acara, panitia menyerahkan Aspikom Award kepada Fajar Junaidi M.Si, Dr. Eko
Hary Susanto dan Prof. Dr. Dedy Mulyana MA serta penghargaan kepada Plt Gubsu
yang diserahkan oleh Ketua Aspikom Pusat periode 2013-2016, Dr. Atwar Bazari,
M.Si.
Sebagai
penutup, peserta akan tur wisata ke Danau Toba dan menginap di Hotel Niagara
Parapat sebelum bergegas pulang via Kualanamu International Airport (KNIA) dan
Bandara Silangit pada Jumat (13/5). [rls]