IST |
Program
Pembangunan Daerah Pemilihan (UP2DP) atau dikenal sebagai dana aspirasi. Dana
aspirasi anggota dewan yang terhormat, bila dianalisa sangat mirip dengan 'pork
barrel budget' di Amerika Serikat (AS).
Dana
atau paket aspirasi dewan tidak lain adalah politik pork barrel untuk menjaga
status quo anggota dewan dengan cara membayar balik jasa konstituen dalam
kampanye sebelumnya dengan menggunakan uang negara.
Dengan
cara tersebut anggota dewan akan mempunyai nama harum di Dapil-nya dan
memperbesar kemungkinan ia terpilih kembali di pemilu berikutnya. Praktek
seperti ini sudah dilegalkan di AS dan Filipina dan terbukti memang itulah
tujuannya.
Dana
yang diusulkan dapat disebut dana aspirasi karena digunakan untuk mewujudkan
aspirasi rakyat. Wakil rakyat memang sudah mendapat inspirasi untuk memecahkan
masalah yang dihadapi konstituennya.
Sejalan
dengan politik pencitraan maka aspirasi rakyat adalah yang paling kuat untuk
menjadi alasan usulan tersebut. Dana yang diusulkan dapat disebut dana
inspirasi karena digunakan untuk mewujudkan inspirasi wakil rakyat dalam
memecahkan persoalan rakyat.
Dana
aspirasi adalah dana yang diberikan oleh dewan secara langsung, padahal dana
aspirasi merupakan aspirasi masyarakat melalui anggota dewan yang diteruskan
kepada pemerintah, yang selanjutnya direalisasikan oleh bina program. Yang
disebut aspirasi tidak hanya berbentuk materi melainkan suara rakyat yang harus
diterima pemerintah.
Adapun
alasan diusulkan dana aspirasi dewan tersebut yakni untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi daerah, pemerataan pembangunan dan percepatan turunnya dana pembangunan
ke daerah yang selama ini dirasakan masih kurang memuaskan.
Yang
menjadi pertanyaan besar bagi banyak pihak "apakah adanya dana aspirasi
dewan dapat mensejahterakan rakyat?" [spasi mania]