-->

10 WNI Sudah Dibebaskan, Kok Masih Ribut Siapa yang Paling Berjasa

05 Mei, 2016, 03.10 WIB Last Updated 2016-05-04T20:10:27Z
IST
BANTEN - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan mengatakan perdebatan mengenai siapa yang paling berjasa dalam upaya pembebasan 10 WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf sebaiknya dihentikan.

Siapapun yang memberikan kontribusi, kata dia, layak diapresiasi sehingga 10 WNI tersebut bisa kembali ke keluarganya dengan selamat.

"Sepuluh WNI sudah selamat kok masih gaduh, masih bertengkar. Sudahlah, Allah maha tahu siapa yang paling berjasa. Itu bagian amal soleh tidak usah diributkan," ujar Zulkifli, seusai melantik pengurus harian DPW PAN Provinsi Banten periode 2015-2020 di Hotel Ratu Bidakara, Serang, Banten, Rabu (4/5/2016).

Ia mengingatkan, yang harus dilakukan saat ini adalah fokus membebaskan 4 WNI yang masih disandera.

Menurut Zulkifli, segala perdebatan soal siaapa yang membebaskan 10 sandera tidak akan berguna apabila 4 sandera lainnya tidak berhasil dibebaskan.

"Saya kira kita hentikanlah perdebatan soal siapa yang paling berjasa. Sudah kita anggap semua berjasa. Mari kita bergerak menyelamatkan 4 orang lainnya. Itu yang penting," kata dia.

Sebelumnya, Mayor Jenderal (Purn) Kivlan Zen, salah satu anggota tim negosiator dalam upaya pembebasan 10 anak buah kapal Brahma 12, mengaku tak tahu-menahu terkait Yayasan Sukma yang menjemput para anak buah kapal (ABK) untuk pulang ke Tanah Air.

Menurut Kivlan, Yayasan Sukma tak ikut berpartisipasi dalam upaya pembebasan yang dilakukan pihaknya.

"Yayasan (Sukma) datang tanggal 27 April hingga 1 Mei, tiba-tiba menjemput, tidak ikut operasi," kata Kivlan saat dihubungi, Selasa (2/5/2016).

Yayasan Sukma merupakan lembaga yang berafiliasi dengan Partai Nasdem. Sepuluh ABK tersebut pun dibawa menggunakan pesawat pribadi milik Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Ia menekankan, tidak yayasan atau partai mana pun yang terlibat dalam upaya penyelamatan ini. [Kompas]
Komentar

Tampilkan

Terkini