ACEH
BESAR – Peresmian Meuligoe Wali Nanggroe Aceh
berlangsung khidmat pagi tadi, berbagai kegiatan dihadirkan dalam prosesi acara
tersebut. Dari penampilan seni silat, peusijuek, pemotongan tali pita hingga
makan bersama dilaksanakan, Rabu (13/4/2016).
Namun
dari semua agenda tersebut ada hal yang unik, yaitu adanya prosesi masak apam
bersama di arena Istana Megah Aceh ini.
Ada
6 ibu-ibu paruh baya asal Keulibuet, Pidie didatangkan khusus untuk memasak
apam di sudut gedung milyaran tersebut.
“Kami enam orang dari
Keulibeut, Ulee Tutue sampe semalam, dan mulai bekerja sejak pukul 04.00 WIB
pagi tadi,” ujar salah seorang ibu sambil membersihkan tembikar
yang digunakan sebagai wadah memasak Apam.
Ini
juga merupakan salah satu bagian dari prosesi peresmian gedung ini, apalagi
sekarang merupakan bulan apam bagi masyarakat Aceh. Jadi momen ini menjadi
kesempatan berharga.
Secara
bersama tampak Gubernur Aceh, Wali Nanggroe, Sekda beserta sejumlah SKPA rombongan
dan tamu undangan menghampiri sudut arena tempat apam di masak juga ikut
menyantap Apam tanpa pengawet tersebut dengan penuh selera.
Pada
peresmian gedung ini ditargetkan habis 5 sak tepung terigu untuk memasak
apam. Apam yang dimasak secara sangat tradisional dan sederhana ini
diminati ramai pengunjung, karena rasanya yang khas dan renyah juga saat
pengolahannya tidak menggunakan bahan pengawet apapun.
Yang
paling menarik lagi adalah media api yang digunakan dari daun kelapa kering
bukan dengan gas atau kompor, alasannya kalau pakai daun kelapa kering tidak
akan hangus meskipun apinya membara besar.
“Kalau pakai daun
kelapa ga akan hangus apamnya meskipun apinya besar,”
ujar salah seorang ibu yang memasak apam di sudut pekarangan Istana Megah itu.
Hanya
menggunakan tepung terigu, santan, air hangat dan garam untuk menghasil
sepotong apam lezat. Untuk memakannya menggunakan kuah yang dibuat dari
campuran santan, gula pasir, nangka dan pisang masak.[Dw]