-->

Mengenal Undang-Undang Keperawatan

12 April, 2016, 13.16 WIB Last Updated 2016-04-12T06:19:13Z
IST
JAKARTA – Cukup banyak kasus hukum yang menimpa perawat di Indonesia akibat kelalaian dalam menjalankan tugas yang tidak sesuai prosedur ataupun akibat dikriminalisasi karena tidak jelasnya pendelegasian tugas dokter atau tenaga kesehatan lain kepada perawat.


Namun sungguh ironis dan memprihatinkan dengan kasus yang menimpa Mutia hingga “super cepat” ditetapkan menjadi tersangka oleh pihak Polres Lhokseumawe dalam kasus dugaan salah transfusi darah di RS Arun, terhadap korban bernama Badriah pada tanggal (3/3/2016) lalu.


Padahal, sudah jelas aturan pendelegasian tugas dokter atau tenaga kesehatan lain kepada perawat. Aturan tersebut tercantum dalam  diatur dalam pasal Undang-Undang Keperawatan ini, yaitu :

Pasal 32

(1) Pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (1) huruf e hanya dapat diberikan secara tertulis oleh tenaga medis kepada Perawat untuk melakukan sesuatu tindakan medis dan melakukan evaluasi pelaksanaannya.
(2) Pelimpahan wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan secara delegatif atau mandat.

(3) Pelimpahan wewenang secara delegatif untuk melakukan sesuatu tindakan medis diberikan oleh tenaga medis kepada Perawat dengan disertai, pelimpahan tanggung jawab.

(4) Pelimpahan wewenang secara delegatif sebagaimana dimaksud pada ayat (3) hanya dapat diberikan kepada Perawat profesi atau Perawat vokasi terlatih yang memiliki kompetensi yang diperlukan.

(5) Pelimpahan wewenang secara mandat diberikan oleh tenaga medis kepada Perawat untuk melakukan sesuatu tindakan medis di bawah pengawasan.

(6) Tanggung jawab atas tindakan medis pada pelimpahan wewenang mandat sebagaimana dimaksud pada ayat (5) berada pada pemberi pelimpahan wewenang.

(7) Dalam melaksanakan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1), Perawat berwenang:

a. Melakukan tindakan medis yang sesuai dengan kompetensinya atas pelimpahan wewenang delegatif tenaga medis;

b. Melakukan tindakan medis di bawah pengawasan atas pelimpahan wewenang mandat; dan

c.  Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan program Pemerintah.[red]
Komentar

Tampilkan

Terkini