-->

Masyarakat Aceh Barat Keluhkan Soal Raskin

16 April, 2016, 23.06 WIB Last Updated 2016-04-16T16:06:11Z
ACEH BARAT – Warga mengeluhkan pembagian beras miskin (Raskin) yang ada di Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat. Pasalnya, ketersediaan beras raskin tidak sesuai dengan jumlah kepala keluarga yang semestinya mendapatkan jatah beras dari pemerintah tersebut.

Keluhan warga tersebut terlontar saat kegiatan reses Anggota DPR Aceh T. Iskandar Daod, di gampong Padang Seurahet, Aceh Barat, Sabtu (16/4/2016).

Dalam kunjungan Ketua Komisi VI DPR Aceh itu, masyarakat menyampaikan persoalan tentang raskin yang terjadi di Gampong Padang Seurahet, dimana banyak warga yang seharusnya berhak mendapatkan, akan tetapi justru tidak memperoleh haknya.

Salah satu warga, Ramli (60) menjelaskan bahwa jumlah warga di Padang Seurahet yang mencapai kurang lebih 3 ribu jiwa, namun ketersediaan beras raskin hanya terpenuhi untuk 44 Kepala Keluarga (KK) saja.

“Ini kan menyangkut orang ramai pak, apa masalah beras raskin untuk warga tidak bisa ditambah,” katanya.

Menanggapi keluhan warga Padang Seurahet, T. Iskandar Daod mengatakan bahwa persoalan raskin tersebut menyangkut dengan data. Menurutnya, data yang saat ini digunakan oleh Gampong Padang Seurahaet mungkin adalah data awal. Ia menyarankan kepada aparat gampong untuk kembali mendata sesuai dengan jumlah KK yang ada.

“Tentu bisa ditambah. Mungkin datanya data lama. Nah, kalau persoalannya begitu jelas banyak masyarakat kita yang tidak dapat. Ini saya sarankan kepada pak geuchik, tolong di data kembali. Supaya semua masyarakat mendapatkan haknya,” jelasnya.

Dalam reses tersebut, T. Iskandar Daod juga mensosialisasikan kepada masyarakat Padang Seurahet agar segera membuat kartu BPJS. Ia juga mewanti-wanti aparat gampong agar jangan sekali-kali mempersulit masyarakat dalam mengurus kartu tersebut.

“Saya katakan kepada aparat gampong, jangan sekali-kali mempersulit masyarakat. Dan bagi warga, mengurus kartu ini adalah penting. Jangan kalau sudah hujan baru di situ sediakan payung. Jangan di situ sakit, di situ baru mengurus kartu BPJS. Tidak benar tindakan itu,” terangnya.[red]
Komentar

Tampilkan

Terkini