-->

Mahasiswa Komentari Kisruh Hipelmabdya

17 April, 2016, 10.35 WIB Last Updated 2016-04-17T03:35:33Z
Hardika Usman
ABDYA - Terkait kisruh yang terjadi di kepengurusan Hipelmadya antara ketua panitia dan ketua hipelmadya, terlihat terjadi saling serang diantara kedua belah pihak. Mendapat komentar beragam dari berbagai pihak.

Seperti yang diutarakan oleh  Rizalul Akmal, salah satu Mahasiswa asal Abdya menuturkan, bahwanya sikap dari ketua Hipelmabdya yang terlihat arogan dengan kasus yang terjadi, seharusnya ia bisa merangkul kedua belah pihak dan menjadi penengah antara kepanitian dan kepengurusan. Selaku ketua terpilih ia harus bersikap bijak menyikapi kasus yang terjadi.

“Ketua seharusnya jangan arogan menyikapi kisruh ini, ia harus lebih bijak, sebaiknya ia memikirkan bagaiman kisruh ini selesai dan pelantikan sukses dilaksankan, bukanya menanggapi dengan sikap yang seperti kekanak-kanakan,” kata Akmal, dalam siaran persnya yang diterima LintasAtjeh.com, Minggu (17/4).

Hal senada juga diutarakan oleh Hardika Usman, mantan ketua umum Forum silaturahmi mahasiswa Abdya Poltekes (Fortumaabdykes) bahwasanya kepanitian harus menjalin komunikasi dengan DPH, apa yang dilakukan Muhammad Zakky Ananda sudah benar dengan mengundurkan diri, hal ini dilakukan untuk menghindari konflik yang berlanjutan.

“Komunikasi harusnya terjalin antara mereka, dengan sikap Zakky Ananda mengundurkan diri ini membuktikan beliau tak ingin ada konflik nantinya”.

Jika memang saat ini Hipelmabdya dibangun atas dasar kekeluargaan , silahkan buktikan dengan menyelesaikan kisruh yang terjadi secara kekeluargaan, tanpa harus mengembar-gemborkan ke publik, disatu sisi ketua panitia memang bersalah, tapi disisi lain ketua hipelmabdya tak sepatutnya melakukan hal yang sama dengan melakukan “perang” media.

“Kalau memang Hipelmabdya dibangun atas azas kekeluargaan, selesaikan kisruh yang terjadi secara kekluargaan pula, bukan dengan melakukan perang media," tutup hardika. [rls/pin]
Komentar

Tampilkan

Terkini