JAKARTA - Sebanyak 48 mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip Unimal
yang diketuai oleh Andika Pratama, mendapat materi kuliah umum tentang
Diplomasi Publik dan Tantangan globalisasi bersama Direktur Jenderal Informasi
dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri (Ditjen LDP Kemenlu) Indonesia Al
Busyra Basnur dan Kamaruddin Hasan dosen Ilmu Komunikasi Fisip Universitas
Malikussaleh.
Acara
dimoderatori oleh Sherly Ponti Windarfi Kabid Diplomasi Publik Kementerian Luar
Negeri, pada Kamis 20 April 2016 di Aula Kemenlu RI.
Acara
yang dikemas dalam bentuk kuliah umum dan diskusi publik ini berlansung sekitar
tiga jam dari pukul 09.00 – 11.30 Wib.
Pada
sesi pembukaan, Kamaruddin Hasan sebagai dosen pendampingan kunjungan mahasiswa
universitas Malkussaleh, menyampaikan ucapan terimakasih kepada menteri Luar
negeri Ibu Retno L.P.
Marsudi,
Ditjen LDP Kemenlu) Indonesia, Al Busyra Basnur, Ibu Sherly Ponti Windarfi dan
seluruh staf kemenlu RI yang telah menyambut dengan sangat baik
mahasiswa-mahasiswa dari Universitas Malikussaleh, walau baru pertama kali
berkunjungn ke kemenlu RI, serta menyampaikan salam hangat dari Rektor
Universitas Malikussaleh Bapak Prof. Dr. Apridar dan Dekan Fisip Bapak M.
Akmal, MA.
Sebelum
menyampaikan materi kuliah umum dan diskusi publik, Direktur Diplomasi Publik
Kemenlu Al Busyra Basnur, dalam sambutannya memberi apresiasi besar kepada
mahasiswa Universitas Malikussaleh. Kunjungan mahasiswa Universitas
Malikussaleh Aceh ini memberi arti penting dan strategis bagi Kemenlu khususnya
bagi Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri
(Ditjen LDP Kemenlu).
Al
Busyra Basnur juga mengharapkan mahasiswa Universitas Malikussaleh khususnya
ilmu Komunikasi dapat melakukan magang dan on job training di kemenlu yang
terbuka setiap saat.
Sesi
selanjutnya sebelum penyampaian materi adalah tukar cendera mata, dari kemenlu
dan Universitas Malikussaleh. Cendera mata dari kemenlu selain plakat juga buku
hasil Bali Democracy Forum III desember 2015, di diserahkan oleh Al Busyra
Basnur yang diterima oleh Kamaruddin Hasan dari Universitas Malikussaleh
didampingi oleh Subhni, M.Si dan perwakilan Mahasiswa Ilmu komunikasi Andika
Pratama.
Dalam
sesi penyampaian materi, Al Busyra Basnur, menjelaskan tentang pentingnya
diplomasi publik bagi Indonesia. Menurutnya, diplomasi publik merupakan suatu
cara untuk mencari teman sebanyak-banyaknya di kalangan masyarakat negara lain.
Sehingga akan berdampak pada kontribusi terhadap hubungan baik antar negara.
Termasuk
program-program kerja dari Ditjen LDP Kemenlu yang memegang prinsip dari tujuan
diplomasi publik, yaitu untuk mencari teman sebanyak-banyaknya bukan mencari
musuh.
Beberapa
program kerja tersebut diantaranya adalah Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia
(BSBI), Bali Democracy Forum (BDF), dialog lintas agama, pelatihan umum, kuliah
umum, dan lain sebagainya. Artinya program kerja Ditjen LDP Kemenlu, 70%
membutuhkan bantuan kerja sama semua pihak termasuk kampus-kampus. Sampai saat
ini baru 30% itu benar-benar mandiri.
Pak
Al panggilan akrab Al Busyra Basnur alumni Universitas Andalas, Padang,
menjelaskan tujuan diplomasi publik, diplomasi bukan hanya ranah pejabat saja.
Kita juga merupakan pelaku dari diplomasi publik. Selain itu, Al memaparkan pula tentang
diplomasi yang tengah digencarkan oleh beberapa negara. Jenis diplomasi
tersebut dikenal dengan istilah soft power diplomacy.
Soft
power diplomacy dapat dilakukan dengan kekayaan alam yang dimiliki oleh negara
tersebut. Dapat pula dengan ragam budaya, makanan khas, bangunan bersejarah,
dan lain sebagainya.
Pemateri
kedua, Kamaruddin Hasan menyampaikan pentingnya kerjasama dan sinergisitas
antar lembaga atau institusi baik dalam maupun luar negeri dalam menjalankan
diplomasi dan publikasi tentang Indonesia. Khususnya secara internal atau dalam
negeri kemenlu sangat perlu mengintensifkan dan mengsinergikan secara holistik
program-program kerja selain dengan Pemerintah Daerah juga dengan Perguruan
Tinggi termasuk dengan melibatkan mahasiswa secara aktif dalam setiap program,
seperti beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI), dialog lintas agama,
pelatihan umum, kuliah umum, magang, dan lain sebagainya. []