ACEH
BARAT - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Komisi VI, T. Iskandar Daod,
SE. M.Si. Ak. menggelar pertemuan dengan tokoh masyarakat dan pemuda di
kabupaten Aceh Barat. Pertemuan tersebut berlangsung di kecamatan Meureubo,
Rabu (13/4/2016).
Pertemuan
dalam rangka reses anggota legislatif dari Fraksi VI DPRA tersebut dihadiri
oleh camat Meureubo, para Geuchik, ulama, dan seratusan masyarakat setempat.
Melalui
kegiatan reses itu T. Iskandar Daod memaparkan, kedatangannya ke kecamatan
Meureubo adalah untuk mendengar langsung permasalahan serta menampung masukan
masyarakat terhadap kerja-kerja anggota DPRA ke depan. Terutama komisi VI yang
dinaunginya.
“Saya
datang menjumpai ibu-ibu dan bapak-bapak sekalian yang paling utama adalah
untuk bersilaturrahmi dan menghimpun serta mendengarkan apa permasalahan yang
terjadi di masyarakat Meureubo hari ini. Anggota legislatif itu wajib melakukan
reses. Saya berharap sampaikan saja masalah yang terjadi di kecamatan kita
ini,” katanya.
Camat
Meureubo Drs. Hasmi Zuandi, Msc dalam sambutannya menyampaikan permasalahan
yang terjadi di kecamatan yang ia pimpin adalah kendala sulitnya masyarakat
memperolah kartu BPJS.
“Ada
masyarakat sudah setahun yang lalu mengurus. Tapi sampai hari ini kartunya
belum keluar-keluar juga. Kami dari kecamatan tidak tahu mau bilang apa lagi
sama masyarakat,” paparnya.
Ia
berharap komisi VI DPR Aceh cepat merespon permasalahan yang terjadi ini agar
masyarakat terbantu dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik.
Menanggapi
pernyataan camat Meureubo tersebut, T. Iskandar Daod menjelaskan bahwa terkait
masalah BPJS dirinya dan komisi VI DPRA segera merespon masalah tersebut.
“Kita
sudah menghimpun segala masukan dari masyarakat. Terkait masalah lambatnya
masyarakat memperoleh kartu BPJS, atau kita di Aceh ini disebut JKRA, akan kita
proses secepatnya,” tegasnya.
Sementara
itu tokoh masyarakat Ranto Panyang, Syahidin, berharap reses yang dilakukan
oleh ketua komisi VI DPRA ini tidak hanya sebatas silaturrahmi saja. Namun
apa-apa yang disampaikan oleh masyarakat agar secepatnya dikerjakan dan dicari
jalan keluarnya oleh anggota DPRA.
“Ini
jangan bapak tulis-tulis saja di kertas. Tapi harus betul-betul bapak
laksanakan. Kami masyarakat tidak tahu lagi mau mengadu kepada siapa.
Kedatangan bapak ke tempat kami saat ini adalah kesempatan untuk kami
menyampaikan keluhan,” tutupnya yang diikuti tepuk tangan dari para hadirin. [Dw]