IST |
JAKARTA - Konflik perebutan tahta Kesultanan Ternate
berbuntut penangkapan Ratu Boki Nita Budi Susanti, istri almarhum Sultan
Ternate Mudaffar, oleh Polda Maluku Utara (Malut) dan dititipkan di Polsek
Ciputat. Dia protes disebut tidak kooperatif sehingga ditangkap lagi.
"Saya ditahan di sini saya dengan kondisi lagi pakai
baju kebaya. Saya dibilang enggak kooperatif. Enggak kooperatif gimana?"
ujar Nita saat dijumpai di Polsek Ciputat di Pisangan, Tangsel, Kamis
(31/3/2016). Nita dijemput polisi di rumahnya di Cinere, Tangsel, siang tadi.
Ini merupakan penangkapan yang kedua terhadap Boki. Dia ditangkap pertama kali
pada Januari 2016 dan kemudian dilepaskan setelah mendapat penangguhan penahanan.
Nita kesal karena polisi cepat merespons laporan pihak yang
mengadukannya dan tidak responsif menanggapi pelaporannya. Dia menyebut pihak
yang mengadukannya adalah menantu Sultan Mudaffar almarhum.
Nita menyebut kasus yang dihadapinya adalah masalah internal
keluarga dan masuk dalam wilayah adat Kesultanan Ternate. "Saya dikenai
pasal pemalsuan dokumen. Seharusnya kepolisian ini bijak menyelesaikan
permasalahan adat. Jangan sampai semua masalah adat ke kepolisian,"
ujarnya.
Konflik internal tersebut seharusnya diselesaikan oleh
gubernur sepreti permintaan Kantor Polhukam beberapa waktu silam.
"Harusnya jangan ke saya karena sudah di-take over negara. Ini bukan kasus
Nita lho, ini kasus negara, karena yang namanya kesultanan itu negara. Jadi
kalau ada keluarga yang mengklaim itu warisan, enggak boleh," tegas
anggota DPR dari PD periode 2009-2014 ini.
Tidak hanya ditahan, dia mengatakan bahwa Polda Malut telah
mengeluarkan perintah pencekalan terhadapnya untuk tidak keluar negeri.
"Tapi saya tidak dapat suratnya pencekalannya sampai
sekarang. Enggak tahu itu, kenapa saya dicekal," ujarnya.
Nita juga menjawab tudingan bahwa dia bukan keturunan
ningrat seperti klaimnya selama ini. "Saya sudah punya dokumen kalau saya
silsilahnya jelas, dari Brawijaya V. Ini kok ngapain polisi nyari ke Kesultanan
Solo, Yogya, urusannya apa di sana? Urusannya apa dengan polisi?" gugat
Nita.
Karena silsilahnya itu pula yang membuat Sultan Mudaffar
(alm) mengangkat Nita sebagai boki (permaisuri) dan bukan istri-istri
sebelumnya.
"Kenapa yang jadi boki yang dinobatkan saya? Kan Sultan
nggak sendirian, dia punya perangkat adat dong yang menentukan," katanya.
Nita tidak keberatan menyerahkan pengaruhnya di Kesultanan
Ternate, namun dia sangsi perdamaian akan cepat terwujud. "Nggak pecah
perang di antara mereka lagi tuh? Di rakyat, yang tertinggi itu adalah sabda
raja, dan dipatuhi oleh rakyat. Kalau mereka gimana? Mereka ini ada dua kubu,
empat kubu. Oke deh, saya ngalah saja, perang nggak di antara mereka? Dan
mereka nggak ada rakyat lho (yang mendukung)," klaim Nita.
Kasus pemolisian Ratu Boki tidak terlepas dari konflik
internal perebutan tahta di Kesultanan Ternate. Ratu Boki diadukan ke Polda
Malut dengan tuduhan melakukan pemalsuan identitas dua putra kembarnya yang
lahir pada 28 Juli 2013, Ali Mohammad Tajul Mulk Putra Mudaffar Sjah.
Diberitakan bahwa Ali kemudian ditetapkan sebagai penerus
Sultan Mudaffar. Penetapan Ali yang masih balita ini menjadi penerus Sultan
Mudaffar dibacakan sendiri oleh Sultan Mudaffar saat menggelar akikah untuk
kedua bayi kembarnya pada 12 September 2013 lalu melalui surat wasiat.
Penetapan ini yang membuat Kesultanan Ternate memanas.
Keturunan Mudaffar dari istri-istrinya yang lain tak terima. Kemudian,
terjadilah saling klaim. Sultan Ternate Mudaffar sendiri memiliki tujuh anak
laki-laki dan empat anak perempuan dari tiga istri yang berbeda.
Atas tudingan membuat akta palsu, Nita juga menyangkal.
"Mana ada akta palsu? Kalau sampai dibuktikan kalau itu palsu, tuntut dong
(instansi pemerintah yang mengeluarkan). Tuntut dong kalo gitu," ujarnya.
Akta lahir itu dikeluarkan pada tahun 2013. "Kalau
dokumennya ini sudah resmi apa lagi yang dipermasalahkan?" gugat Nita.
Dihubungi terpisah Kapolsek Ciputat Kompol Damanik menyatakan
bahwa sekitar pukul 12.00 WIB anggota Polda Ternate datang ke kantornya dan
menitipkan Ratu Boki. "Besok akan diberangkatkan ke Ternate," ujar
Damanik.[Detik]