NAGAN RAYA – Puluhan warga Desa Cot Rambung dan Cot Me memblokir
akses jalan untuk
mengangkut hasil perkebunan kelapa sawit, di lahan sengketa antara perkebunan kelapa sawit PT. Fajar
Baizuri Brothers dengan warga Ds. Cot Rambung, Kec. Kuala Pesisir dan warga Ds.
Cot Me Kec. Tadu Raya Kab. Nagan Raya, Sabtu (9/4/2016) sekira pukul 12.00 WIB.
Pemblokiran dan pemagaran dilakukan
karena pihak perusahaan masih memperkerjakan karyawannya di lahan
sengketa tersebut.
Padahal sebelumnya telah disampaikan oleh Tim
Pansus DPR Aceh yang diketuai oleh Ketua Komisi I, Abdullah Saleh, bahwasanya kedua belah
pihak tidak boleh bekerja di lahan sengketa tersebut. Namun kenyataannya pihak
perusahaan justru masih
memperkerjakan karyawannya.
Mantan Keuchik Cot Rambung, Khairil dan Perwakilan
warga Ds. Cot Me, Samsuar
kepada
sejumlah media mendesak
pihak Pemkab Nagan Raya segera menyelesaikan sengketa lahan tersebut. Apabila Pemkab Nagan Raya tidak serius dalam menyelesaikan masalah ini, maka warga desa akan tetap memblokir akses PT. Fajar Baizuri untuk bekerja di lahan sengketa.
“Warga akan tetap memperjuangkan tanah tersebut sampai kapanpun,” tegasnya.
Justru, pihak PT. Fajar Baizuri tidak mempunyai etikad baik untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dan sekarang lebih mengedepankan preman sebagai “backing”.
“Hal ini yang memancing kemarahan warga desa,” ujarnya
geram.
Menurut keterangan dari
warga kedua desa, mulai
hari Senin (11/4/2016 s.d. batas waktu yang tidak ditentukan), masing-masing warga dari kedua desa akan melakukan penjagaan/patroli dengan jumlah sebanyak 15 orang/desa untuk mencegah karyawan PT.
Fajar Baizuri bekerja di lokasi
lahan sengketa.[Ar/Rd]