-->

Ikatan Suami Takut Isteri (ISTI)

16 April, 2016, 08.51 WIB Last Updated 2016-04-16T01:52:06Z
IST
Rasulullah SAW bersabda tentang tanda-tanda kiamat "Apabila al-Fai hanya dibagikan di kalangan orang-orang kaya, seorang suami takut kepada istrinya dan durhaka terhadap ibunya, dan seseorang lebih dekat kepada temannya daripada ayahnya sendiri," (HR. Tirmidzi. Mata rantai periwayatan hadits ini lemah).

Namun walaupun haditsnya lemah, tapi realitanya hari ini betul-betul kejadian bahwa semakin banyak suami takut kepada istrinya dan anak lebih dekat kepada temannya daripada ayahnya sendiri.

Innalillahi, bisa dibayangkan suami macam apa yang lemah di hadapan istri sendiri dan tidak dekat pula terhadap anak, sehingga anak lebih dekat kepada temannya ?

Sebutannya adalah ISTI (Ikatan Suami Takut Istri). Suami yang seperti itu sudah kehilangan wibawa di mata Istri. Ia tidak punya konsep kepemimpinan yang jelas. Ia seperti layang-layang yang diterbangkan kemana arah angin pergi.

Hakikatnya, suami adalah 'nahkoda' keluarga, namun ironisnya saat ini telah banyak kejadian bahwa sang istri yang justru mengendalikan kapal, dan sang istri pun mengendalikan kapal sesukanya hingga lupa perannya mengurus anak, Naudzubillah!

Inilah fenomena petaka akhir zaman yang sudah kita saksikan dengan mata kepala sendiri. Kita lihat bagaimana para pejabat rela korupsi demi memperturutkan kemauan istrinya. Kita lihat bagaimana istri begitu dominan di keluarga, sampai-sampai urusan halal, haram, sunnah semua tergantung istri.
Suami begitu cinta kepada istrinya, takut kehilangannya dan istrinya memanfaatkan rasa takutnya untuk memperturutkan kemauannya. Ini sangat mirip dengan 'Peristiwa Buah Khuldi' yang menyebabkan Adam dan Hawa terjatuh ke dunia. Subhanallah, memang luar biasa daya pikat kaum Hawa, hingga membuat kaum Adam takluk.

Beberapa faktor suami-suami takut Istri :
Suami cinta dunia dan takut sengsara

1.  Suami tidak punya manhaj (konsep) Agama yang jelas.

2.  Suami tidak mampu mendidik Istri hingga dia yang diajari.

3.  Suami tidak punya jiwa kepemimpinan.

4.  Penghasilan Suami lebih kecil hingga suami minder.

5.  Harta keluarga (rumah/kendaraan/perabotan) kebanyakan dibeli istri.

6.  Fenomena emansipasi yang mengajarkan wanita sejajar pria.

7.  Istri selalu merasa tidak puas akan pemberian suami.

8.  Propaganda bahwa wanita selalu tertindas dan harus melawan.

9.  Istri tidak punya rasa hormat, menganggap suami lebih rendah.

10. Istri punya kebiasaan mengancam-ngancam minta cerai.

11. Istri selama remaja panutannya adalah sinetron-sinetron yang mengajarkan durhaka.

12. Suami jiwanya terlalu Melo (mungkin terlalu banyak dengar musik melo/nonton film drama).

Itulah beberapa faktor yang menyebabkan suami-suami takut istri. Mudah-mudahan kita dihindarkan dari yang telah disebutkan tadi. Suami adalah Imam, dialah yang harusnya punya konsep dalam menjalankan  bahtera rumah tangga. Akan hancur kalau dalam satu kapal ada dua nahkoda yang menyetir dan di pastikan bahwa kapal akan tenggelam.  

Untuk Istri
Begitu hebatnya pesona kalian, kalian adalah makhluk yang banyak kelemahan, namun mampu meluluhkan hati lelaki perkasa. Tidak sedikit seorang miliader kaya raya nekad berbuat korupsi demi istri tercinta. Tidak jarang darah tertumpah, pedang terhunus, demi kalian. Bahkan sering kita jumpai seorang laki-laki rela bunuh diri demi kalian.

Maka jagalah hati kaum Adam, karena sungguh kami tidak sekuat Yusuf A.S saat dia diuji. bahkan Yusuf pun hampir mau meladeni ajakan zina. kalau bukan karena Allah yang menyelamatkan, maka hancurlah Yuuf.

Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusuf pun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Rabbnya (Yusuf : 24)

Bahkan seorang Nabi hampir berzina karena begitu besar magnet kaum Hawa. Ini karena kalian begitu luar biasa di mata kaum Adam. Jagalah suami kalian, dan bersyukur terhadap apa yang diberikannya. Alangkah hebat dia yang berani mempertaruhkan seluruh hidupnya untuk berjalan bersamamu menghadapi derasnya badai dunia.

Untuk Suami
Allah berfirman “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita... (QS. An Nisaa’ : 34). Berdasarkan ayat ini maka kalianlah yang akan menjadi nahkoda rumah tangga. Kalian diberikan kekuatan berupa fisik, otak, dan hati yang lebih pas sebagai seorang pemimpin.

Suami yang baik sudah kelihatan saat ta'aruf. Manhajnya jelas, wawasannya jelas, rencana ke depannya jelas, tidak seperti air mengalir yang ikut saja kemana aliran air. Pria seperti ini mudah dikendalikan. Justru pria yang punya konsep kelihatannya memang agak kaku, karena idealis.

Pria seperti inilah yang cocok jadi pemimpin, karena tidak mudah dikendalikan. Tapi tentu saja harus mendidik dengan bijak seperti yang sering disebutkan dalam hadits yang sudah populer "wanita itu kalau dipaksa lurus maka dia patah. Kalau dibiarkan akan tetap bengkok.....".

Jadi, mendidik wanita harus pertengahan, lembut tapi tegas.

Intinya, memalukan apabila lelaki justru berlindung di ketiak wanita. Memalukan jika urusan halal, haram, sunnah, mubah dan sebagainya ditentukan oleh sang istri. Memalukan jika suami tidak punya manhaj yang jelas untuk mendidik istri.

Mudah-mudahan Allah membimbing kita menjadi pasangan suami-istri yang baik di akhir zaman, Amiin. [Berita Islam Akhir Zaman]
Komentar

Tampilkan

Terkini