IST |
MEDAN
– Dosen yang merupakan Profesional Pengabdi Kepada
Masyarakat (Prodikemas)
merupakan sebuah variable penting dalam menunjang kesejahteraan masyarakat di
Indonesia.
Hal
ini diungkapkan oleh Dra. Suparni Setyowati Rahayu, M.Si penyusun Buku Panduan X tentang penelitian dan pengabdian Masyarakat
, disela sela kegiatan Work Shop Bimbingan
teknis “Penyusunan Proposal, Pelaksanaan Dan Pelaporan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat DRPM
Tahun 2016”, Sabtu (23/4/2016), di Digital Library
Universitas Negeri Medan.
Acara
yang dilaksanakan oleh Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Unimed yang disambut
antusias oleh ratusan dosen berbagai lintas keahlian dan fakultas di sekitaran
kampus.
Turut
hadir pada acara tersebut, Direktorat Riset Pengabdian Masyarakat (DRPM)
Dikti yang diwakili Rektor Unimed yang
diwakili oleh Dra. Suparni Setyowati
Rahayu, M.Si, Wakil Rektor I Prof. Dr. Abdul K Hamid, M.Pd, Ketua LPM Unimed
Dr. Kustoro Budiarta, ME, Sekretaris
LPM Muhti Hamajah, M.Si, seluruh koordinator dan staf ahli serta ratusan dosen.
Dra.
Suparni Setyowati Rahayu, M.Si mengatakan bahwa untuk tahun 2016
DPRM Dikti menyediakan anggaran hingga lebih dari 1 triliun untuk mendukung
program kesejahteraan masyarakat dengan
pola yang dikembangkan oleh perguruan tinggi dengan menggunakan berbagai Skim
baik IbM, IbW, IbIKK, IbPE, Hi-Link dan
KKn PPM, selain itu juga untuk Buku Panduan X lebih mengedepankan membangkitkan
perekonomian masyarakat seperti skim
baru yaitu pengabdian berbasis desa binaan dan pengabdian Produk Unggulan Daerah.
Dan
atas torehan Unimed sebagai kampus yang
terdepan di pulau Sumatera dan peringkat
7 Nasional,
hal ini sangat menunjang program pensejahteraan masyarakat di Sumatera Utara. “Program pengabdian ini
lebih mendekatkan fungsi perguruan tinggi untuk memberikan solusi nyata dalam
upaya peningkatan perekonomian
masyarakat serta menjembatani
bahwa masyarakat merupakan laboratorium besar dalam menunjang aktivitas
campus,” ungkap reviewer Nasional Kemenristekdikti tersebut.
Hal
senada juga diungkapkan oleh WR I Prof. Dr. Abdul K Hamid, M.Pd bahwa dirinya sangat mendukung kegiatan
Dosen yang melakukan
pengabdian kepada masyarakat. Karena
pengabdian masyarakat
ini harus mendapatkan proporsi khusus karena
terjun langsung ke masyarakat. Masyarakat
membutuhkan ilmu
serta pemahaman yang mumpuni untuk membangun mindset masyarakat dalam melakukan
perubahan yang lebih baik.
“Pada
pengabdian masyarakat
ini cukup jelas untuk mengukur barometer
keberhasilannya karna dengan teknologi tepat guna serta proses pencerdasan
dapat secara langsung dirasakan hasilnya di masyarakat. Hal
ini yang harus didukung untuk proses pengabdian dapat menjadi solusi cerdas
atas permasalahan masyarakat.
Menanggapi
hal tersebut, Ketua LPM unimed Dr.
Kustoro Budiarta, ME mengungkapkan bahwa dengan diadakannya bimteks diharapkan para
dosen mampu memahami panduan terbaru pada
pengabdian selain itu juga dapat menyusun proposal
‘PENGABDIAN’ dengan lengkap dan rigid
sehingga mampu menghasilkan pengabdian yang benar-benar dapat menjadi problem Solving di masyarakat.
Bila
tahun ini LPM unimed berhasil mensukseskan Proposal sebanyak 62 Program
Pengabdian yang dibiayai dikti dan menempati urutan 7 Nasional, maka ditargetkan
tahun depan Unimed harus mampu meningkatkan
jumlah dan kualitas pengabdian.
“Tahun
depan kita berharap terjadi peningkatan
yang signifikan dan kita berharap menembus 3 besar Nasional, serta untuk Grade
Lembaga pengabdian kepada
masyarakat Unimed bila nantinya di
Akreditasi pada posisi mandiri,” tegas mantan dekan Fakultas
Ekonomi 2 periode
tersebut.[red]