ACEH
TIMUR - Sekitar awal Juli 2015 lalu, muncul kabar heboh dari
mantan wakil Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Sagoe Kuta Awe Duek, Wilayah
Peureulak, Fakhruddin Bin Kasem alias Din Robot yang menyatakan dirinya dan
beberapa rekan seperjuangannya (eks kombatan GAM) siap bergabung dengan Islamic
State of Iraq and Syria (ISIS) dan akan segera berangkat ke Suriah.
Saat itu, Din Robot yang
juga warga Desa Buket Panyang, Kecamatan Julok, Aceh Timur, mengatakan sebab
dirinya ingin bergabung dengan ISIS dikarenakan dalam kesatuan eks kombatan GAM
sangat tidak berlaku adil. Katanya, yang kaya semakin kaya yang miskin semakin
miskin, dan pihaknya sama sekali tidak pernah mendapat perhatian dari
Pemerintah Aceh.
Din Robot juga
menjelaskan, dirinya beserta sejumlah rekan eks kombatan GAM lainnya tidak
ingin membuat keributan dan menimbulkan permasalahan di tengah kehidupan
masyarakat dalam mencari keadilan dan menagih-nagih janji yang telah diucapkan
Pemerintah Zaini Abdullah-Muzakir Manaf (ZIKIR) pada masa kampanye dulu.
Sekedar untuk mengulang
ingatan, janji-janji kampanye ZIKIR pilkada Aceh 2012 lalu, sebagai berikut:
1. Wewujudkan pemerintahan Aceh yang
bermartabat dan amanah;
2.
Mengimplementasikan dan menyelesaikan
turunan UUPA;
3.
Komit menjaga perdamaian Aceh sejalan
dengan MoU Helsinki;
4.
Menerapkan nilai-nilai budaya Aceh dan
Islam di semua sector kehidupan masyarakat;
5.
Menyantuni anak yatim dan kaum duafa;
6.
Mengupayakan jumlah penambahan kuanto haji
Aceh;
7.
Pemberangkatan jamaah haji dengan kapal
pesiar;
8.
Naik haji gratis bagi Anak Aceh yang sudah
akil baliq;
9.
Menginventarisir kekayaan dan sumber daya
alam Aceh;
10.
Menata kembali sector pertambangan di Aceh;
11. Menjadikan Aceh layaknya berunei Darussalam
dan Singapura;
12. Mewejudkan pelayanan kesehatan gratis yang
lebih bagus;
13.
Mendatangkan dokter spesialis dari luar
negeri;
14. Pendidikan gratis dari SD sampai dengan
Perguruan Tinggi;
15. Pemberian Rp. 1.000.000 (satu juta) per
Kartu Keluarga per bulan dari
hasil dana minyak dan gas (migas);
16.
Mengangkat hononer PNS;
17. Meningkatkan kesejahteraan rakyat Aceh;
18. Membuka lapangan kerja baru;
19. Meningkatkat pemberdayaan ekonomi rakyat;
20. Memberantas kemiskinan dan menurunkan angka
pengangguran; serta
21. Mengajak kandidat lain untuk bersama-sama
membangun Aceh.
Din Robot sangat menyesalkan
karena sampai sekarang, dirinya beserta rekan-rekan yang lain belum bisa
berangkat ke Syria untuk bergabung dengan ISIS karena terkendala dana.
Menurutnya, pada bulan
Juli 2015 lalu pernah mengirimkan surat permohonan bantuan dana keberangkatan
ke Negara Suriah kepada Gubernur Aceh dan surat tersebut sudah diterima bagian
TU Pimpinan Aceh dengan Nomor Agenda 330/15896 tanggal 8 Juli 2015. Tapi
sayangnya pihak Gubernur Aceh tidak mengabulkan permohonan dirinya.
"Akibat tidak ada
dana, saya dan rekan-rekan batal ke Syria untuk bergabung dengan ISIS. Saat ini
saya menganggur di kampung dan anehnya mau bekerja di sejumlah perusahaan,
termasuk di Medco, namun ditolak. Tidak diperbolehkan karena dengan alasan
bahwa saya orang ISIS," demikian ungkap Din Robot kepada LintasAtjeh.com, Sabtu
(23/4/16).[zf]