-->

Din Minimi Jadi Pekebun?

02 April, 2016, 22.47 WIB Last Updated 2016-04-02T15:47:35Z
ACEH TIMUR - Pasca turun gunung bersama seluruh anggota kelompoknya, pada 28 Desember 2015 lalu, setiap harinya Nurdin Ismail alias Din Minimi disibukkan dengan aktivitas berkebun di lahan miliknya sendiri, yang berlokasi di Desa Ladang Baro, Kecamatan Julok, Kabupaten Aceh Timur.

Saat dijumpai wartawan lintasatjeh.com di lahan kebunnya, Sabtu (2/4/2016), Din Minimi menyampaikan, dirinya baru saja melakukan penebasan dan pembersihan kebun miliknya yang luasnya lebih kurang sekitar 1 Hektare.

Rencananya, kata Din Minimi, lahan yang dulu ditumbuhi tanaman karet/rambung tersebut akan ditanami pohon buah-buahan jenis rambutan dan juga mangga.

Selain menyibukkan diri dengan aktivitas berkebun, Din Minimi mengaku sering melakukan silaturahmi ke rumah-rumah anak yatim dan fakir miskin yang ada dalam wilayah Kabupaten Aceh Timur.

"Saya ingin berusaha untuk memberikan kepedulian antar sesama dengan cara melakukan silaturrahmi dan juga menyumbangkan bantuan semampu saya kepada para anak yatim dan fakir miskin yang ada di lingkungan saya," terang Din Minimi.

Menurutnya, pasca penyerahan dirinya pada 28 Desember 2015 lalu, seluruh desa yang ada dalam wilayah Kabupaten Aceh Timur, termasuk Kecamatan Serba Jadi dan Simpang Jernih sudah dikunjunginya.

Jelasnya, di setiap desa yang ada di wilayah Kabupaten Aceh Timur masih terdapat para warga miskin yang rumahnya tidak layak huni dan bahkan tidak memiliki tanah sedikitpun. Rata-rata, ada sekitar 3 sampai 10 kepala keluarga (KK) yang rumahnya tidak layak huni dan bahkan tidak memiliki tanah sedikitpun.

Saat ditanya terkait tuntutan amnesti dirinya beserta para anggotanya, Din Minimi menyebutkan bahwa semuanya masih dalam proses. Pada Senin 28 Maret 2016 kemarin, pihak perwakilan dari Kementerian Hukum dan HAM RI telah datang ke rumahnya untuk mengambil data tentang nama-nama anggotanya, baik yang berada di luar maupun yang sedang berada di dalam tahanan, sebagai calon penerima amnesti.

"Semoga pada pertengahan April 2016 besok, semua tuntutan sudah direalisasikan oleh Pemerintah Pusat. Saya berharap semoga Pemerintah Pusat dan juga Pemerintah Provinsi Aceh berkomitmen untuk merealisasikan tuntutan saya," ungkap Din Minimi.

Din Minimi juga menyebutkan bahwa dirinya tidak akan mendukung siapapun dalam Pemilukada 2017 mendatang. Dirinya berdo'a semoga siapapun yang terpilih menjadi Gubernur Aceh dan Bupati Aceh Timur akan mampu penuhi kesejahteraan bagi para anak yatim, inong balee, dan eks kombatan GAM, sesuai MoU Helsinki.

"Saya sekarang sudah menjadi masyarakat biasa dan tidak akan berpolitik lagi. Sudah cukup saya berpolitik selama empat tahun di hutan belantara. Yang penting, siapapun terpilih menjadi Gubernur Aceh dan Bupati Aceh Timur pada periode mendatang, akan mampu penuhi kesejahteraan bagi para anak yatim, inong balee, dan eks kombatan GAM, sesuai MoU Helsinki," demikian yang disampaikan Din Minimi.[zf]
Komentar

Tampilkan

Terkini