ACEH TIMUR - Pasca turun gunung
bersama seluruh anggota kelompoknya, pada 28 Desember 2015 lalu, setiap harinya
Nurdin Ismail alias Din Minimi disibukkan dengan aktivitas berkebun di lahan
miliknya sendiri, yang berlokasi di Desa Ladang Baro, Kecamatan Julok,
Kabupaten Aceh Timur.
Saat dijumpai wartawan
lintasatjeh.com di lahan kebunnya, Sabtu (2/4/2016), Din Minimi menyampaikan,
dirinya baru saja melakukan penebasan dan pembersihan kebun miliknya yang
luasnya lebih kurang sekitar 1 Hektare.
Rencananya, kata Din Minimi,
lahan yang dulu ditumbuhi tanaman karet/rambung tersebut akan ditanami pohon
buah-buahan jenis rambutan dan juga mangga.
Selain menyibukkan diri dengan
aktivitas berkebun, Din Minimi mengaku sering melakukan silaturahmi ke
rumah-rumah anak yatim dan fakir miskin yang ada dalam wilayah Kabupaten Aceh
Timur.
"Saya ingin berusaha untuk
memberikan kepedulian antar sesama dengan cara melakukan silaturrahmi dan juga
menyumbangkan bantuan semampu saya kepada para anak yatim dan fakir miskin yang
ada di lingkungan saya," terang Din Minimi.
Menurutnya, pasca penyerahan
dirinya pada 28 Desember 2015 lalu, seluruh desa yang ada dalam wilayah
Kabupaten Aceh Timur, termasuk Kecamatan Serba Jadi dan Simpang Jernih sudah
dikunjunginya.
Jelasnya, di setiap desa yang ada
di wilayah Kabupaten Aceh Timur masih terdapat para warga miskin yang rumahnya
tidak layak huni dan bahkan tidak memiliki tanah sedikitpun. Rata-rata, ada
sekitar 3 sampai 10 kepala keluarga (KK) yang rumahnya tidak layak huni dan
bahkan tidak memiliki tanah sedikitpun.
Saat ditanya terkait tuntutan
amnesti dirinya beserta para anggotanya, Din Minimi menyebutkan bahwa semuanya
masih dalam proses. Pada Senin 28 Maret 2016 kemarin, pihak perwakilan dari Kementerian
Hukum dan HAM RI telah datang ke rumahnya untuk mengambil data tentang
nama-nama anggotanya, baik yang berada di luar maupun yang sedang berada di
dalam tahanan, sebagai calon penerima amnesti.
"Semoga pada pertengahan
April 2016 besok, semua tuntutan sudah direalisasikan oleh Pemerintah Pusat.
Saya berharap semoga Pemerintah Pusat dan juga Pemerintah Provinsi Aceh
berkomitmen untuk merealisasikan tuntutan saya," ungkap Din Minimi.
Din Minimi juga menyebutkan bahwa
dirinya tidak akan mendukung siapapun dalam Pemilukada 2017 mendatang. Dirinya
berdo'a semoga siapapun yang terpilih menjadi Gubernur Aceh dan Bupati Aceh
Timur akan mampu penuhi kesejahteraan bagi para anak yatim, inong balee, dan
eks kombatan GAM, sesuai MoU Helsinki.
"Saya sekarang sudah menjadi
masyarakat biasa dan tidak akan berpolitik lagi. Sudah cukup saya berpolitik
selama empat tahun di hutan belantara. Yang penting, siapapun terpilih menjadi
Gubernur Aceh dan Bupati Aceh Timur pada periode mendatang, akan mampu penuhi
kesejahteraan bagi para anak yatim, inong balee, dan eks kombatan GAM, sesuai
MoU Helsinki," demikian yang disampaikan Din Minimi.[zf]