NAGAN
RAYA - Satu unit rumah ludes terbakar di lahan perkebunan PT. Wiratako tepatnya di Desa Krueng Itam, Kecamatan Tadu Raya, Kabupaten Nagan Raya. Rumah papan
di lokasi
kebun sawit tersebut merupakan
tempat jaga malam karyawan
PT. Wiratako, Minggu (24/4/2016).
Informasi
yang dihimpun LintasAtjeh.com, rumah tersebut diduga dibakar OTK, dan akibat kejadian tersebut mengakibatkan meninggalnya salah seorang
karyawan PT. Wiratako beserta istrinya.
Adapun
kronologis pembakaran
satu unit rumah di lahan PT. Wiratako sebagai berikut:
Sekira
pukul 01.20 WIB, anggota pos jaga malam yang berada di lokasi sekitar 500
meter dari TKP melihat adanya kobaran api dari dalam kebun. Kemudian kejadian tersebut dilaporkan
kepada Humas PT. Wiratako, Husen.
Setelah
mendapatkan laporan, Husen segera mendatangi
lokasi kejdian dengan didampingi 2 orang personel
Brimob (PAM
PT. Wiratako dan langsung berusaha
memadamkan api.
Namun,
usaha yang dilakukan tidak membuahkan hasil justru kondisi
rumah roboh hangus
terbakar. Dan ditemukan dua mayat dalam kondisi hangus terbakar. Selain dua mayat korban, ditemukan juga satu unit sepeda motor dalam kondisi hangus terbakar.
Kemudian
sekitar pukul 06.30 WIB, 5 orang personel Polres Nara tiba di TKP dan langsung mengamankan
TKP dengan memasang Police Line. Kapolres Nara beserta Tim Labfor juga telah tiba
dan langsung melakukan olah TKP. Hingga saat ini masih berlangsung serta menunggu datangnya mobil ambulance untuk evakuasi korban.
Adapun
nama-nam korban
meninggal dunia dalam pembakaran rumah di lahan PT. Wiratako yakni Munir (50), Karyawan PT. Wiratako dan Nurul (45) yang merupakan istri
Munir. Keduanya beralamat di
Desa Mondua, Kecamatan Tripa Makmur, Kabupaten Nagan Raya.
Hingga
berita ini ditayangkan Pihak Polres Nara belum memberikan keterangan lebih
lanjut tentang dugaan motif pembakaran ini. Demikian juga dari pihak PT.
Wiratako, namun dari hasil informasi yang diperoleh LintasAtjeh.com, dugaan
sementara kasus
pembakaran tersebut adalah pembunuhan berencana karena disekitar lokasi ditemukan obor dan topi yang diduga milik dari pelaku yang belum diketahui identitasnya.[red]