-->


Aziz Syamsuddin Berpeluang Besar Sebagai Ketum Golkar

25 April, 2016, 08.31 WIB Last Updated 2016-04-25T01:32:04Z
JAKARTA -  Dua nama calon ketua umum Golkar, Setya Novanto dan Ade Komarudin disebut-sebut sebagai kandidat yang akan bersaing ketat pada musyawarah nasional luar biasa (munaslub) yang akan datang. Namun, kini justru ada nama lain yang dijagokan bisa menjadi calon alternatif dan kuda hitam di bursa calon ketua umum Golkar. Nama itu adalah Aziz Syamsuddin.

Menurut Wakil Sekretaris Jenderal Golkar, H.Muntasir Hamid, banyak kalangan di partainya yang menganggap Aziz sebagai figur intelek dan sarat pengalaman berorganisasi. Selain itu, loyalitas Aziz untuk Golkar pun tak diragukan lagi.

"Kita lihat Azis itu organisatoris, bukan pengusaha yang banyak kepentingan. Ketika terjadi dualisme kepengurusan di Golkar, Aziz punya peran yang besar untuk membela Golkar," ujar Muntasir di Jakarta, Minggu 24 April 2016 kepada media.

Muntasir menambahkan, Aziz juga punya modal penting untuk maju sebagai calon ketua umum Golkar, yakni integritas. Bahkan, kata Muntasir, banyak kader Golkar di daerah yang punya harapan ke Aziz untuk menggantikan Aburizal di kursi ketua umum Golkar.

"Oleh teman-teman DPD (Dewan Pimpinan Daerah), Azis dipandang sebagai tokoh intelektual muda Golkar yang berpotensi besar menjadi Ketum Golkar. Dia bekas lawyer yang clean and clear sehingga cocok memimpin Golkar ke depan," ujar Muntasir yang pernah memimpin Forum Komunikasi DPD I Golkar se-Indonesia itu.

Di luar modal intelektual dan integritas, lanjut Muntasir, Aziz yang kini menjadi sekretaris Fraksi Partai Golkar DPR juga punya keunggulan lainnya. Menurut Muntasir, saat ini Aziz merupakan politikus Golkar yang relatif muda.

Politikus asal Aceh itu lantas mengutip pesan tokoh senior Golkar, BJ Habibie dan Jusuf Kalla agar partai yang selalu berjaya di era Orde Baru itu bisa memberi kesempatan ke kader-kader muda untuk tampil memimpin. Di benak teman-teman, Aziz memenuhi syarat apa yang dipesankan Pak JK dan Pak Habibie.

Karenanya ia berharap pengurus Golkar tingkat kabupaten/kota (DPD) II) untuk tak ragu-ragu memberikan dukungan ke Aziz meski harus berbeda pilihan dengan pengurus tingkat provinsi atau DPD I. Sebab, kata Muntazir, kini mulai ada praktik anti-demokrasi oleh sejumlah pengurus DPD I ke DPD II agar mendukung calon tertentu.

"Kita berharap teman-teman DPD II tidak takut menghadapi ancaman yang merusakan demokrasi di Golkar. Kita juga memohon agar Pak Aburizal membendung pemaksaan-pemaksaan yang membunuh demokrasi ini," pungkas Muntasir. [rls]
Komentar

Tampilkan

Terkini