![]() |
IST |
CHINA - Anda
merasa bersalah karena jarang menghubungi orangtua dan menanyakan kabar mereka?
Jika Anda hidup di China, maka perilaku mengabaikan orangtua memiliki
konsekuensi berupa denda besar.
China
resmi mengumumkan peraturan baru yang berlaku mulai Mei 2016 mendatang,
orangtua yang merasa diacuhkan dan ditelantarkan anak dalam keseharian, bisa
mengajukan tuntutan hukum pada anak-anaknya.
Jika
tuntutan itu terbukti, maka pengadilan bisa memerintahkan anak untuk
mengunjungi orangtua. Lalu, apabila anak masih juga mengacuhkan orangtua, maka
pemerintah bakal menjatuhkan denda besar pada anak.
Anak
yang tidak membayar denda bakal masuk dalam daftar hitam perbankan. Hal
tersebut akan menyulitkan mereka untuk membuka tabungan, mengajukan hutang, dan
kebutuhan finansial lainnya.
Namun,
apakah aturan ini merupakan jalan keluar terbaik, mengingat tuntutan dan denda
bisa saja membuat anak semakin menjaga jarak dengan orangtua?
Pemikiran
dan aliran politik yang berlaku di China berangkat dari nilai-nilai
tradisional, salah satunya adalah harus menghargai orangtua.
Hal
ini sangat penting dan mendalam bagi kebudayaan serta keberuntungan orang-orang
China. Anak-anak yang lahir di tanah China, praktis memiliki tanggung jawab
moral untuk mengurus orangtua ketika mereka sudah cukup dewasa.
Intervensi
pemerintah pada urusan keluarga di China ini bukan yang kali pertama terjadi.
Pada tahun 1979 silam, pemerintah memberlakukan aturan satu anak untuk satu
keluarga yang bertujuan untuk mengendalikan lonjakan populasi di Negara Tirai
Bambu. [Kompas]