-->

Warga Khusu' Shalat Gerhana di Masjid Jami’ Al Ikhwan Depok

09 Maret, 2016, 08.33 WIB Last Updated 2016-03-09T09:35:00Z

DEPOK - Masyarakat Kota Depok menikmati peristiwa gerhana matahari total dengan melaksanakan sholat gerhana. Seperti yang terlihat di Masjid Jami’ Al Ikhwan Depok, jama’ah dengan kusyu’ tampak memenuhi masjid untuk menunaikan ibadah sholat gerhana.

Imam sholat gerhana, KH. Imam Mukhti dalam khutbahnya mengatakan gerhana matahari sudah muncul sejak zaman dahulu kala, tak terkecuali pada zaman Nabi Muhammad SAW. Peristiwa itu tercatat sebagai hari monumental dalam sejarah Islam.

Rasulullah SAW bersabda "Matahari dan bulan adalah tanda kebesaran Allah, yang tidak ada hubungannya dengan kematian atau hidup seseorang. Kalau kalian melihat hal itu, maka berlindunglah kepada Allah dengan dzikir dan doa".

Hal tersebut juga ditegaskan dalam firman Allah SWT :

Allah SWT berfirman (yang artinya): ”Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan.” (Ar-Rahman : 5)

“Maka semua yang menakjubkan dan luar biasa pada matahari dan bulan menunjukkan akan keagungan dan kebesaran serta kesempurnaan Allah SWT, agar senantiasa meningkatkan iman dan taqwa,” demikian kata KH. Imam Mukhti.

Tatacara Shalat Gerhana
(1) Berniat di dalam hati;
(2) Takbiratul ihram yaitu bertakbir sebagaimana shalat biasa;
(3) Membaca do’a iftitah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al Fatihah dan membaca surat yang panjang (seperti surat Al Baqarah) sambil dijaherkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah: “Nabi Saw. menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika shalat gerhana.”(HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901)
(4) Kemudian ruku’ sambil memanjangkannya;
(5) Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan ‘SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH, RABBANA WA LAKAL HAMD‘;
(6) Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama;
(7) Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya;
(8) Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal);
(9) Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali;
(10) Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya;
(11) Salam;
(12) Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jama’ah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, sedekah, dan membebaskan budak.[Ar]

Komentar

Tampilkan

Terkini