DEPOK - Masyarakat Kota Depok menikmati
peristiwa gerhana matahari total dengan melaksanakan sholat gerhana. Seperti
yang terlihat di Masjid Jami’ Al Ikhwan Depok, jama’ah dengan kusyu’ tampak
memenuhi masjid untuk menunaikan ibadah sholat gerhana.
Imam sholat gerhana, KH. Imam Mukhti
dalam khutbahnya mengatakan gerhana matahari sudah muncul sejak zaman dahulu
kala, tak terkecuali pada zaman Nabi Muhammad SAW. Peristiwa itu tercatat
sebagai hari monumental dalam sejarah Islam.
Rasulullah SAW bersabda
"Matahari dan bulan adalah tanda kebesaran Allah, yang tidak ada
hubungannya dengan kematian atau hidup seseorang. Kalau kalian melihat hal itu,
maka berlindunglah kepada Allah dengan dzikir dan doa".
Hal tersebut juga ditegaskan dalam
firman Allah SWT :
Allah SWT berfirman (yang artinya): ”Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan.” (Ar-Rahman : 5)
“Maka semua yang menakjubkan dan luar
biasa pada matahari dan bulan menunjukkan akan keagungan dan kebesaran serta
kesempurnaan Allah SWT, agar senantiasa meningkatkan iman dan taqwa,” demikian
kata KH. Imam Mukhti.
Tatacara Shalat Gerhana
(1) Berniat di dalam hati;
(2) Takbiratul ihram yaitu bertakbir sebagaimana
shalat biasa;
(3) Membaca do’a iftitah dan berta’awudz, kemudian
membaca surat Al Fatihah dan membaca surat yang panjang (seperti surat Al
Baqarah) sambil dijaherkan (dikeraskan suaranya, bukan lirih) sebagaimana
terdapat dalam hadits Aisyah: “Nabi Saw. menjaharkan (mengeraskan) bacaannya
ketika shalat gerhana.”(HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901)
(4) Kemudian ruku’ sambil memanjangkannya;
(5) Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil
mengucapkan ‘SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH, RABBANA WA LAKAL HAMD‘;
(6) Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun
dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri
yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama;
(7) Kemudian ruku’ kembali (ruku’ kedua) yang
panjangnya lebih pendek dari ruku’ sebelumnya;
(8) Kemudian bangkit dari ruku’ (i’tidal);
(9) Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku’,
lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali;
(10) Kemudian bangkit dari sujud lalu mengerjakan
raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan
gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya;
(11) Salam;
(12) Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para
jama’ah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, sedekah,
dan membebaskan budak.[Ar]